YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Anak ketiga pelukis Djoko Pekik, Bernadeta Inten Lugut Lateng, mengungkapkan pesan yang pernah disampaikan oleh ayahnya.
Inten, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ayahnya berpesan jika meninggal nanti, dia ingin dimakamkan di Imogiri, Kabupaten Bantul.
Kemudian, sebelum dimakamkan, Djoko Pekik ingin dibawa melewati Malioboro dan berhenti sejenak di rumahnya di Wirobrajan, Yogyakarta.
Baca juga: Pelukis Djoko Pekik Dimakamkan di Imogiri Bantul Besok
Keinginan Djoko Pekik melewati Malioboro sebelum menuju ke peristirahatan terakhirnya bukan tanpa alasan.
Menurut Inten, Djoko Pekik selalu menyenangi suasana Malioboro, tak peduli saat macet atau tidak.
Djoko Pekik sangat menyukai lampu-lampu di Malioboro.
“Jadi bapak itu kalau pergi ke mana saja itu pasti pulangnya minta lewat Malioboro, enggak peduli itu mau macet, mau apa, harus lewat Malioboro. Dia paling senang lihat lampu-lampu di Malioboro sama kalau ada 17-an gini banyak hiasan-hiasan gitu, dia suka,” ucap dia.
Baca juga: Mengenang Djoko Pekik dan Lukisan-lukisan yang Berbicara
Mengenai permintaan singgah di rumah Wirobrajan, Inten menjelaskan, rumah itu adalah rumah bersejarah.
Di sanalah rumah pertama sang ayah.
"Rumah Wirobrajan itu sangat berarti buat bapak. Anak-anak kecil dari lahir di situ semua," kata dia.
Pelukis "Berburu Celeng" tersebut meninggal dunia dalam usia 86 tahun, Sabtu (12/8/2023).
Djoko Pekik akan dimakamkan di Imogiri Bantul, Minggu (13/8/2023).
"Pemakaman di makam seniman Imogiri, rencananya besok jam 13.00 WIB berangkat dari rumah. Permintaan dari bapak dan sudah disiapkan makamnya sama bapak sendiri,” ujar Inten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.