Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Mengungkap Kedalaman Lubang Misterius di Kulon Progo Lebih 50 Meter

Kompas.com - 07/08/2023, 18:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.comLubang misterius memiliki kedalaman lebih dari 50 meter di Pedukuhan Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil ini terungkap dari riset para ahli Laboratorium Geofisika Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.

Lubang misterius muncul di halaman samping rumah Karyo Dimejo (70) di RT 92 Popohan. Rumah Mbah Karyo sendiri berada pada ketinggian ekstrem Bukit Menoreh dekat perbatasan dengan Kapanewon Girimulyo.  

“Kesimpulannya, lubang terindikasi mempunyai kedalaman lebih dari 50 meter,” kata Dukuh (kepala dusun) Popohan, Restu Bayu Permadi via telepon, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Para Ahli Mulai Meneliti Lubang Raksasa di Banjararum Kulon Progo

Laboratorium Geofisika Undip meneliti fenomena lubang ambles di Popohan ini dengan metode mikrotremor. Para ahli mengambil data dari sekitar 30 meter persegi lahan.

Penelitian itu berlangsung satu pekan lalu. Alhasil, didapatlah citra tiga dimensi lubang dan bentuk kedalamannya. 

Dukuh Bayu mengungkapkan, dirinya telah melaporkan hasil penelitian itu pada pihak kantor kelurahan hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo.

Penelitian pada lubang tidak hanya Undip. Para ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) juga melaksanakan penelitian di sana sejak minggu lalu. 

Karena itu, dirinya juga masih menunggu hasil riset UGM. Hasil dari dua riset akan menguatkan kebijakan pemerintah dalam mengambil langkah bagi lubang maupun kawasan Popohan. 

“Kami memerlukan dua poin (dua hasil penelitian) ini. Kemudian, hasil lengkap kami sampaikan ke BPBD,” kata Bayu.

Baca juga: Lubang Raksasa di Samping Rumah Mbah Karyo Dimejo, BPBD Kulon Progo Bakal Datangkan Peneliti

“Selanjutnya kami ikut arahan BPBD,” kata Bayu di ujung telepon.

Lubang misterius ukuran besar muncul tiba-tiba pada pertengahan Desember 2022 malam. Saat itu sedang hujan deras.

Lubang berukuran sekitar 5-6 meter. Kedalamannya tidak diketahui sehingga belum ada langkah apapun pada lubang. 

Jalan keluar sementara, warga dan aparatur desa membantu menutup lubang dengan terpal untuk menghindari potensi longsor saat terjadi hujan. Selain itu, warga membuat saluran agar air hujan tidak langsung jatuh ke lubang dan mengakibatkan longsor di kedalaman lubang.

Bayu memperkirakan, kemunculan lubang di samping rumah Karyo terkait pula dengan struktur tanah di kemiringan bukit Popohan. Kawasannya memang potensi longsor. 

Dusun di bawah Pedukuhan Popohan bahkan kerap berkutat pada persoalan tanah bergerak, seperti tanah amblas, tebing rumah longsor, jalan terkikis dan hampir patah. Sekolah dasar di pedukuhan sebelah bahkan dua kali pindah gedung karena terdampak tanah geser.

Bayu mengungkapkan, selain Undip, para ahli dari UGM juga melakukan penelitian di sana. Peneliti menggunakan survei georadar, tidak hanya di halaman rumah Mbah Karyo, tetapi di beberapa titik lain, seperti sumur di rumah Suradi yang sudah mengalami pergeseran masif. 

Jarak sumur itu sekitar 250 meter dari rumah Mbah Karyo. Penelitian serupa juga dilakukan di jalan irigasi pada Pedukuhan Sentul. Jalan itu ambles cukup dalam. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com