Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

120 KTP Ditemukan di Salon Tempat Penampungan Korban TPPO, Diduga Milik Wanita yang Pernah Jadi Pemandu Lagu di Sarkem

Kompas.com - 28/07/2023, 11:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Yogyakarta membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di kawasan Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Dalam pengungkapan kasus ini, Polisi menemukan 53 perempuan 2 diantaranya masih anak-anak disekap di sebuah salon yang berada di Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP Archye Nevada mengatakan dalam pengungkapan kasus ini pihaknya menyita barang bukti berupa 120 Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Menurutnya, KTP tersebut adalah milik perempuan yang pernah disekap salon dan dijadikan pemandu lagu di Karaoke yang berada di Jalan Pasar Kembang (Sarkem), Kota Yogyakarta.

Baca juga: Polresta Yogyakarta Bongkar Kasus TPPO Perempuan di Bawah Umur yang Dijadikan Pemandu Lagu di Sarkem

“Kami mengamankan KTP, ini adalah KTP-KTP yang pernah bekerja di tempat penampungan tersebut kurang lebih sebanyak 120 KTP yang diamankan,” kata Archye, Rabu (27/7/2023).

“Ini termasuk KTP milik 53 perempuan,” kata dia.

Dia mengatakan perekrutan pemandu lagu dilakukan oleh tersangka berinisial AW dan SU. Modusnya, pelaku menawarkan pekerjaan dan pinjaman uang kepada korban. Bahkan, korban juga dibelikan barang-barang agar semakin terikat dan tidak keluar dari manajemen salon. 

“Untuk gajinya diberikan di akhir bulan dengan potongan-potongan yang sudah disepakati di awal kerja atau di awal kontrak,” kata dia.

Disinggung apakah ada unsur prostitusi, Archye mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

“Kalau untuk unsur prostitusinya masih kita lakukan pengembangan. Yang jelas terkait peristiwa mereka melakukan eksploitasi baik terhadap perempuan dan anak terpenuhi unsurnya. Untuk itu kita lakukan penahanan terhadap tersangka,” jelas Archye.

Tidak hanya soal prostitusi, polisi juga akan mengembangkan kasus ini untuk mengetahui apakah ada lokasi penampungan lain.

“Ini masih terus kita kembangkan terhadap penampungan-penampungan lainnya yang bisa digunakan sebagai penampungan perempuan-perempuan tersebut,” kata dia.

Sementara itu, Tersangka SU mengatakan dirinya menyangkal adanya tindakan prostitusi pada saat mempekerjakan perempuan menjadi pemandu lagu.

“Tidak ada 'plus-plus' (prostitusi) hanya murni pemandu lagu,” kata dia.

Baca juga: Kirim Pekerja Ilegal ke Suriah, 2 Tersangka TPPO di Banten Ditangkap

Terkait KTP, SU berdalih pihaknya membawa KTP perempuan yang dipekerjakan dengan alasan keamanan.

Halaman:


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com