Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus Antraks Lagi di Gunungkidul, Warga Semuluh Lor Diimbau Batasi Keluar Masuk Kampung

Kompas.com - 26/07/2023, 06:24 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Warga Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, diminta membatasi pergerakan menyusul adanya temuan kasus antraks.

"Kami minta warga Semuluh Lor untuk membatasi keluar-masuk kampung jika tidak ada kepentingan mendesak," kata Lurah Ngeposari, Ciptadi saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (25/7/2023) petang.

Dia mengatakan pihaknya masih melakukan penelusuran terkait kemungkinan asal antraks tersebut. Pasalnya warga yang diketahui positif antraks sempat berada di wilayah terjangkit yakni di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo.

Baca juga: Lagi, Warga Gunungkidul Positif Antraks, Ada 2 Lokasi Penyebaran Antraks ke Manusia

Selain itu ada dugaaan bahwa antraks tersebut berasal dari kambing yang sakit dan disembelih pada 26 Juni 2023 lalu. Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait.

"Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan Antraks," kata dia.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul Retno, Widyastuti mengatakan masih menunggu hasil uji laboratorium dari lokasi penyembelihan kambing di Semuluh Lor. Sehingga pihaknya belum melakukan tindakan terkait pembatasan ataupun yang lainnya.

Di Semuluh Lor, sebelum menyembelih kambing, sempat ada kambing yang mati mendadak.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," kata Retno.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, dari 22 warga Padukuhan Semuluh Lor yang dites, ditemukan satu orang yang positif antraks. Pengetesan bermula adanya dua warga yang bergejala mirip antraks.

"Satu warga yang suspek dipastikan tertular penyakit antraks. Untuk 21 warga lainnya dinyatakan negatif," kata Dewi.

Dikatakannya, warga yang positif antraks hanya menjalani perawatan di rumah.

"Sudah diobati dan kondisinya semakin membaik," kata dia.

Dikatakannya, untuk Padukuhan Jati, yang lebih dulu tertular, dilakukan tes ulang terhadap 145 orang sudah keluar. Total ada 45 warga yang dinyatakan positif penyakit antraks.

"Kami sudah melakukan berbagai tindakan dengan mengobati warga yang positif," kata Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com