Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Warga Gunungkidul Positif Antraks, Ada 2 Lokasi Penyebaran Antraks ke Manusia

Kompas.com - 25/07/2023, 17:52 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Dinas Kesehatan Gunungkidul, DI Yogyakarta memastikan seorang warga di Padukuhan Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu positif antraks.

Selain itu, jumlah total warga positif antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu bertambah.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, untuk pemeriksaan 22 orang warga Padukuhan Semuluh Lor, ditemukan satu orang yang positif antraks.

Baca juga: Dua Warga Bergejala Mirip Antraks, Puluhan Warga di Gunungkidul Dites

Pengetesan bermula adanya dua warga yang bergejala mirip antraks.

"Satu warga yang suspek dipastikan tertular penyakit antraks. Untuk 21 warga lainnya dinyatakan negatif," kata Dewi saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (25/7/2023).

Dikatakannya, untuk Padukuhan Jati yang lebih dulu tertular, dilakukan tes ulang terhadap 145 orang. Total ada 45 warga yang dinyatakan positif penyakit antraks.

"Kami sudah melakukan berbagai tindakan dengan mengobati warga yang positif," kata Dewi. 

Baca juga: 2 Warga Gunungkidul Alami Gejala Antraks, Sempat Sembelih Kambing

Dia mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi kepada warga untuk pencegahan antraks. 

"Ada hewan yang mati mendadak, atau sakit, jangan disembelih untuk dikonsumsi," kata Dewi. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul Retno Widyastuti mengatakan masih menunggu hasil uji laboratorium sampel tanah di Semuluh Lor, sehingga penanganan menunggu kepastian adanya kasus antraks atau tidak.

"Yang kami tahu, di Semuluh Lor memang ada riwayat satu kambing mati. Satu kambing lainya sakit dan disembelih," kata Retno.

Dijelaskannya, sejumlah ternak yang ditemukan mati seperti di Kapanewon Ponjong, dan Paliyan juga dinyatakan negatif antraks. Untuk hewan di Kalurahan Ngawu, Playen belum keluar hasilnya.

Upaya pencegahan terus dilakukan dengan memperkuat kekebalan tubuh pada hewan ternak melalui vaksin.

"Masih menunggu jeda waktu dari penyuntikan antibiotik (sekitar kawasan positif antraks). Jedanya kan dua minggu, jadi harus menunggu terlebih dahulu sebelum divaksin," kata Retno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com