Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Bungkam Soal Nama Bakal Cawapres, Anies Mengaku Fokus Siapkan Agenda Perubahan

Kompas.com - 24/07/2023, 13:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Presiden (capres) Anies Baswedan masih bungkam terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya. Menurut Anies saat ini dirinya fokus menyiapkan agenda perubahan.

"Ya kalau diberitahu dulu enggak jadi kejutan lagi," ujarnya ditemui di Legend Cafe, Kota Yogyakarta, Senin (24/7/2023).

"Jadi kita bekerja menyiapkan agenda-agenda yang terkait dengan perubahan (pada) rumah tangga," lanjut Anies.

Baca juga: Saya Dekat dengan Pak Prabowo, Pak Anies, Paling Dekat dengan Pak Ganjar

Dia mengatakan agenda perubahan tersebut berkaitan dengan mengubah biaya hidup masyarakat yang saat ini tinggi menjadi lebih rendah. 

Selain itu, juga membuka lapangan pekerjaan dan membuka lebar kesempatan belajar bagi masyarakat.

"Jadi kita fokus pada perubahan-perubahan yang ingin dirasakan pada rumah tangga. Jadi perubahan itu bukan soal politik di Jakarta tapi perubahan itu adalah perubahan yang terkait dengan kegiatan di rumah tangga," kata dia.

Selain masalah lapangan pekerjaan dan biaya hidup tinggi, pemberantasan korupsi juga menjadi agenda perubahan Anies. 

"Ada persoalan korupsi yang perlu keseriusan penanganan. Perlu komitmen yang makin kuat bahwa inilah salah satu penghambat peningkatan kesejahteraan di Indonesia," kata dia.

Sambung dia, korupsi menjadi salah satu penyebab mahalnya harga-harga komoditas. 

"Bahkan komoditas-komoditas menjadi mahal salah satu sebabnya juga karena ada lingkar korupsi, lingkar mafia yang membuat harga kebutuhan pokok kita menjadi mahal," kata dia.

Menurutnya, agenda perubahan tersebut merupakan aspirasi dari mayoritas masyarakat di Indonesia. 

"Kami fokus di situ sekarang. Karena itu lah yang sesungguhnya dirasakan oleh masyarakat. Jadi masyarakat banyak di Indonesia tentu mereka ingin tahu siapa yang jadi wakil, siapa yang nanti juru bicara," jelas dia.

Bahkan, Anies sudah mengajak kurang lebih 20 ekonom untuk membahas soal perubahan bagi masyarakat Indonesia.

"Memang kalau bicara percakapan itu paling mudah dipercakapkan. Tapi masyarakat menginginkan perubahan suasana hidup kok, bukan hanya sekadar nama-nama yang ada di dalam headline," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com