Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Gejayan 1998 dan Sosok Moses Gatutkaca

Kompas.com - 20/07/2023, 19:21 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Yogyakarta mengenal Jalan Moses Gatotkaca sebagai nama salah satu jalan di daerah Gejayan, namun sedikit yang tahu cerita di baliknya.

Gejayan adalah nama sebuah padukuhan di Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman yang seiring berkembangnya waktu, identik dengan Jalan Gejayan yang pernah menjadi lokasi aksi mahasiswa pada tahun 1998.

Namun aksi mahasiswa tersebut berubah menjadi kericuhan dan jatuhnya korban yang bernama Moses Gatutkaca, sehingga kemudian dikenang sebagai Tragedi Gejayan.

Baca juga: Kesaksian Warga Gang Brojolamatan soal Mozes Gatotkaca, Awalnya Hanya Cari Makan, lalu Tewas Saat Tragedi Gejayan 1998

Penyebab Tragedi Gejayan 1998

Dilansir dari Kompas.com, Tragedi Gejayan adalah aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Yogyakarta pada 8 Mei 1998.

Demonstrasi ini didasari rasa keprihatinan atas kondisi ekonomi negara serta menolak Soeharto berkuasa lagi sebagai presiden.

Baca juga: Kisah di Balik Jalan Mozes Gatotkaca Gejayan Sleman, 25 Tahun Berlalu tapi Tak Asing bagi Sejumlah Gen Z

Hal ini berawal dari kemenangan Golkar pada Pemilu 1997, yang akan memperpanjang masa kekuasaan Soeharto.

Disusul dengan pernyataan Ketua Umum Golkar saat itu, Harmoko, yang mengumumkan bahwa rakyat Indonesia ingin Soeharto menjabat sebagai presiden periode 1998-2003.

Baca juga: Kerusuhan Mei 1998 di DI Yogyakarta, dari Peristiwa Gejayan hingga Pisowanan Ageng

Para mahasiswa di Yogyakarta yang tidak menginginkan Soeharto berkuasa kembali segera bereaksi dengan menggelar referendum tentang kepemimpinan nasional.

Hasilnya lebih dari 90 persen mahasiswa UGM menyatakan penolakan apabila Soeharto menjabat kembali sebagai presiden.

Namun ketika hasil referendum diumumkan, para mahasiswa mendapatkan tekanan dari kampus, kepolisian, hingga intel militer.

Di tengah tekanan yang dihadapi, mahasiswa ternyata tidak gentar dan mulai melakukan serangkaian aksi demonstrasi di beberapa titik.

Kronologi Tragedi Gejayan 1998

Aksi mahasiswa bermula pada 2 April 1998, dengan rencana melakukan long march dari kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) menuju Gedung DPRD Provinsi Yogyakarta yang ada di Jalan Malioboro.

Namun, rencana mereka terhambat karena dihalangi oleh aparat yang sudah lebih dulu bersiaga di luar kampus karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

Polisi kemudian menawarkan agar para mahasiswa menumpang bus agar lebih mudah diawasi dan mobilisasi massa yang lebih besar dapat dihindari.

Namun, tawaran tersebut ditolak dan mahasiswa tetap memutuskan untuk bergerak.

Tak pelak terjadi bentrokan yang terjadi selama lebih dari satu jam, dengan aksi lempar-lemparan batu antara para mahasiswa dan aparat.

Berlanjut pada keesokan harinya, di mana para mahasiswa berniat untuk melakukan demonstrasi dengan tujuan ke Keraton Yogyakarta.

Hal ini beralasan, karena kala itu Sultan Hamengkubuwono X belum menyatakan dukungannya terhadap gerakan reformasi.

Aparat yang berjaga kembali mengingatkan mahasiswa untuk tidak keluar kampus yang dituruti oleh sebagian mahasiswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com