KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di gudang kertas milik PT Enggal Subur yang terletak di Jalan Raya Kudus-Pati KM 12,5, Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, pada Jumat (14/7/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.
Amir, salah satu saksi sekaligus pekerja di gudang tersebut, mengatakan bahwa tak terdengar suara ledakan sebelum kebakaran melanda tempat kerjanya itu.
"Api langsung membesar dari dalam, waktu itu lagi istirahat kerja pergantian shift. Mungkin karena konsleting listrik," kata Amir, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (15/7/2023).
Dia tak bisa memastikan ada korban jiwa atau tidak dalam kejadian itu, namun Amir menduga tidak ada orang di dalam gudang saat kebakaran berlangsung.
Baca juga: Kebakaran Gudang Kertas di Kudus Diduga akibat Korsleting, Kerugiannya Capai Rp 17,5 Miliar
"Posisi gudang kemungkinan kosong, tadi ada beberapa orang langsung keluar karena api langsung besar," ujar Amir.
Petugas Relawan BPBD Kudus, Ihsan Yusuf menyampaikan, 8 mobil pemadam kebakaran (Damkar) langsung diterjunkan ke lokasi agar api tak merembet ke pemukiman warga.
"Saat ini jumlah unit mobil pemadam yang turun ada 8 unit, sebagian juga ada yang memadamkan bagian belakang supaya tidak merembet ke rumah warga," ucap Ihsan, Sabtu (15/7/2023).
"Kondisi saat ini masih terbakar, ada galvalum juga yang ambrol, sudah sekitar satu jam-an lebih masih di lakukan upaya pemadaman," imbuhnya.
Sembilan jam setelah kebakaran, tepatnya Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 09.30 WIB, petugas Damkar masih kesulitan memadamkan api.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Kantor BPN Brebes yang Hanguskan 6.000 Sertifikat Tanah
20 unit mobil Damkar pun diturunkan ke lokasi saat api mulai melalap habis gudang kertas siap kirim tersebut.
Relawan BPBD Kabupaten Kudus lainnya yang turut membantu proses pemadaman, Huda menuturkan, petugas Damkar masih kesulitan memadamkan api.
Pasalnya, dia menjelaskan, selain luasnya gudang penyimpanan, tumpukan kertas yang tinggi menyebabkan api sulit dipadamkan meski sudah lebih dari sembilan jam.
"Roll kertas itu ditumpuk terlalu tinggi jadi untuk pemadamannya agak sulit. Terus yang kedua, atapnya itu seng, sudah roboh itu tidak bisa langsung jatuh ke bawah jadi air yang disemprotkan tidak bisa langsung terkena api tapi melalui seng sehingga itu yang menjadi kendala kami," jelasnya.
Dia menambahkan, suplai air yang terbatas juga menghambat proses pemadaman. Petugas juga berupaya melokalisasi api agar tak menyebar ke rumah-rumah di sekitar gudang.
Baca juga: 6.000 Sertifikat Tanah Hangus karena Kebakaran, Kepala ATR/BPN Brebes: Masyarakat Tak Perlu Khawatir
"Kami melakukan pengamanan rumah agar api tidak merembet ke pemukiman karena sebagian rumah ada yang terkena sedikit," tutur Huda.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji, kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp 17 miliar.
"Sekitar hampir 3,5 ribu ton (kertas terbakar). Untuk kerugian ditaksir sekitar Rp 17 miliar," ungkapnya.
Dia pun memastikan tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, sedangkan terkait penyebab kebakaran, Munaji menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.