KOMPAS.com - Pembobolan ATM di Kota Yogyakarta dilakukan oleh dua warga negara (WN) Bulgaria berinisial PL (35) dan PI (55).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta AKP Archye Nevada mengatakan, kedua pelaku membobol ATM menggunakan perangkat lunak atau software.
Ternyata, PL dan PI tak hanya membobol ATM di Kota Yogyakarta, tetapi dua lokasi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Kabupaten Bantul dan Sleman.
“Satu hari langsung tiga ATM," ujarnya, Kamis (13/7/2023).
PL dan PI membobol boks ATM di Jalan Katamso, Kota Yogyakarta, pada 19 Juni 2023.
Menurut Archye, di Kota Yogyakarta, kedua pelaku menggasak uang sekitar Rp 75 juta. Sedangkan, di Bantul, PL dan PI menggondol uang kurang lebih Rp 123 juta.
"Di Sleman tidak berhasil karena terduga pelaku terjepit jarinya ke dalam boks ATM saat mencolokkan kabel,” ucapnya.
Baca juga: WN Bulgaria Bobol ATM di Yogyakarta Pakai Software, Uangnya Keluar Sendiri seperti Dapat Jackpot
Dalam beraksi, pelaku menggunakan software khusus. PL, yang bertindak sebagai eksekutor, menyambungkan komputer tablet ke ATM untuk membuka akses.
Nantinya, uang dalam ATM akan keluar seperti mendapat jackpot.
“Tindak pidana ini dia seperti mendapat jackpot. Ketika uang keluar dari mesin ATM seperti kita dapat jackpot, langsung uang keluar sendirinya," ungkapnya.
Pelaku kemudian menampung uang itu memakai tempat sampah.
Ketika PL beraksi, PI berjaga di luar untuk mengamati situasi.
Baca juga: Bobol ATM di Yogyakarta, WN Bulgaria Tampung Hasil Kejahatannya Pakai Bak Sampah