Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, 87 Suspek Antraks Gunungkidul Jalani Uji Serologi

Kompas.com - 06/07/2023, 15:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Suspek antraks sebanyak 87 orang di Gunungkidul, DI Yogyakarta, bakal dilakukan uji serologi pada Jumat besok (7/6/2023).

Entromolog Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rega Dharmawan mengatakan, seseorang bisa dikatakan positif antraks apabila dilakukan 2 kali pemeriksaan dan hasilnya sero positif.

"Apabila hari ini diperiksa dan hasilnya positif, minimal 10 hari dites dan hasilnya sero positif kesimpulannya positif. Berarti ada peningkatan bakteri antraks pada pasien," jelas dia saat ditemui di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kamis (6/6/2023).

Baca juga: Kemenkes Sebut Kasus Antraks di Gunungkidul Sudah Bisa Dikategorikan KLB

Rega menambahkan, 87 orang yang dinyatakan saspek antraks ini baru menjalani satu kali pemeriksaan seropositif, dan besok pada Jumat akan dilakukan pemeriksaan kedua.

"Besok Jumat akan dilakukan pemeriksaan," kata dia.

Rega menjelaskan pengetasan kepada 87 suspek ini menggunakan serum. Darah diambil dan dari darah tersebut dijadikan serum, dan serum tersebut akan dikirim ke Bogor.

Jika dalam tes kesehatan nantinya ditemukan seseorang yang dinyatakan positif antraks maka penanganannya akan disesuaikan dengan gejala yang dialami.

"Penanganan asien kalau positif diobati berdasarkan gejala yang ada. Besok kita juga undang dokter untuk pemeriksaan kesehatan sekalian," kata dia.

Ia mencontohkan jika gejala berada di kulit, maka pasien akan diberi obat serta diberi antibotik.

Baca juga: Positif Antraks, Warga Gunungkidul Dirawat Intensif di RS, Korban Ikut Konsumsi Sapi Mati yang Disembelih

"Kalau yang harus opname biasanya yang memiliki gejala pencernaan dan pernapasan, di kulit cukup minum antibiotik," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menegaskan antraks merupakan penyakit zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

"Kami garis bawahi antraks tidak menular dari manusia ke manusia, orang kena lalu menularkan tidak. Pasti dari hewan ke manusia," jelas dia.

Baca juga: Berbatasan dengan Gunungkidul, Pemkab Sukoharjo Awasi Lalu Lintas Hewan Ternak untuk Antisipasi Antraks

Pembajun menjabarkan, 87 suspek antraks tersebut ditemukan setelah melakukan berbagai proses. Awalnya saat kasus ditemukan kasus meninggal dunia karena terpapar antraks lalu dilakukan epidemiolog.

Dari hasil epidemiolog ditemukan 140 tetapi, setelah dicek diambil sampelnya ditemukan 125 orang. Dari 125 orang dilakukan sero survei lalu ditemukan 87 orang sero positif dan disebut suspek.

"Kalau pada manusia, antraks bisa bergejala di kulit, pencernaan, dan pernapasan. Kalau kulit bisa terkena saat bersentuhan dengan hewan ternak, kalau pernapasan saat menghirup spora antraks, kalau pencernaan berarti dia mengkonsumsi daging entah apapun yang terpapar antraks," jelas Pembajun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan 'SOP Study Tour', Apa Saja Isinya?

Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan "SOP Study Tour", Apa Saja Isinya?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com