Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Gunungkidul Pastikan Hanya 1 Warga Tewas karena Antraks, Bukan 3

Kompas.com - 05/07/2023, 13:34 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, memastikan hanya satu warga yang positif antraks meninggal dunia.

Sementara dua yang lainnya meninggal tidak diperiksa terkait antraks.

"Jumlah warga yang meninggal satu yang betul-betul kena antraks," kata Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Konsumsi Sapi Mati Positif Antraks, Seorang Warga Gunungkidul Meninggal

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, tiga warga Kabupaten Gunungkidul, DIY, meninggal dunia diduga akibat penyakit antraks. '

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dua dari tiga kasus diketahui memiliki gejala antraks.

"Yang satu masih dalam pemeriksaaan (suspek)," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Menurut Heri, laporan pertama yang masuk mengenai matinya sapi pada 2 Juni 2023 lalu, dan dilakukan penelusuran oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Dinas Kesehatan.

"Yang memastikan dari Dinas Kesehatan," kata Heri.

Baca juga: Sering Beraktivitas di Eromoko-Wonogiri, Petani Asal Gunungkidul Positif Antraks

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco mengatakan dua orang yang meninggal hampir bersamaan dengan yang pertama.

Kedua orang yang meninggal dunia itu juga mengkonsumsi daging yang terkonfirmasi sakit antraks. Dua orang itu dirawat di rumah sakit di Gunungkidul.

Sidig mengatakan, meski keduanya mengkonsumsi daging juga tapi tidak ada konfirmasi diagnosis yang mengarah ke antraks karena tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.

"Satu antraks hasil konfirmasi dari laboratorium (RSUP) Sardjito, yang dua tidak ada diperiksa laboratorium antraks," kata dia.


Dijelaskannya, hasil pemeriksaan dilakukan sebanyak 143 warga di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu, ada 87 orang yang positif

"Untuk yang bergejala saat ini tidak ada, semua dalam pemantauan dan kondisinya sehat," kata Sidig.

Dikatakannya, pihaknya akan melakukan pemantauan kepada warga di Padukuhan Jati.

"Kita lakukan pemantauan dua kali masa inkubasi, satu kali masa inkubasi terpendek 45 hari, jadi 90 hari dan itu sudah kita lakukan dari sampel pertama muncul kasus antraks di Jati Candirejo," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com