Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Endemi Covid-19, Sultan Pastikan Pasien yang Masih Dirawat Sekarang Dilayani Pemerintah DIY

Kompas.com - 23/06/2023, 14:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono sebut, pihaknya tetap siagakan fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19, walaupun Presiden Joko Widodo sudah menyatakan endemi Covid-19.

"Loh kita tetap fasilitas pengobatan tetap siaga. Satgasnya yang sudah selesai tapi pemda-nya tetap memfasilitasi," ucap Sultan ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Jumat (23/6/2023).

Untuk biaya pengobatan, Pemerintah DIY masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, apakah nanti akan dibiayai dengan BPJS atau membayar pribadi.

Baca juga: Endemi Covid-19, Sultan: Kalau Ada yang Sakit, Bayar Sendiri

"Pengobatan dilakukan oleh BPJS mungkin kalau disetujui pemerintah. Kalau enggak ya dibayari dewe-dewe (dibayar sendiri-sendiri)," kata dia.

Oleh sebab itu, Sultan masih menunggu aturan lengkap dari pemerintah pusat. Namun, dia memastikan pasien yang saat ini masih mendapatkan perawatan masih dilayani oleh Pemerintah DIY.

"Yang di RS masih kita fasilitasi. Bukan berarti dinyatakan endemi tidak ada yang kena," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah memutuskan Indonesia telah memasuki masa endemi Covid-19. Terkait hal ini Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) DIY Pembajun Setyaningastutie masih menunggu surat keputusan dari Gubernur DIY.

"Ya nanti kita pak gubernur yang menentukan pak gub, setelah ditetapkan RI 1 (Presiden Joko Widodo)," kata Pembajun, Kamis (22/6/2023).

Pembajun menjelaskan, setelah ditetapkan endemi oleh Presiden, pihaknya akan menyerahkan laporan kondisi Covid-19 di DIY kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca juga: Transisi Menuju Endemi Covid-19, Sultan: Kalau Ketemu Presiden Tidak Berani kalau Tidak Pakai Surat PCR

"Karena beliau pimpinan wilayah, kami berikan laporan dan evaluasi situasi dan kondisi di DIY," jelas dia.

Terkait pembiayaan pasien Covid setelah masa endemi, Pembajun belum bisa memberikan kepastian apakah nanti biaya ditanggung pasien atau ditanggung pemerintah.

"Belum ada regulasi, biaya kan cukup banyak. Ini tergantung kesiapan peerintah daerah selama ini baru statemen Pak Jokowi, mestinya ada regulasi kebijakan yang ditetapkan," kata dia.

"Apakah kalau ada satu, dua kasus menjadi bebannya pemerintah pusat, daerah atau bagaimana tunggu regulasi berikutnya," kata dia.

Kondisi kasus Covid-19 di DIY, menurut Pembajun, sekarang ini cenderung menurun hanya ada satu sampai 3 kasus Covid-19 di DIY.

Baca juga: Tindak Lanjuti Status Endemi Covid-19, Dinkes DIY Tunggu Peraturan Gubernur

Walaupun kasus menurun, Pembajun tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan rotokol kesehatan terutama menggunakan masker dan hidup bersih.

"Sekarang prokes di masyarakat sudah tumbuh, di jaanan masih banyak yang pakai masker mungkin sekaligus untuk menghindari residu polusi udara, termasuk juga mencegah penyakit menular," kata dia.

Ia menambahkan, penggunaan masker juga dibutuhkan saat kondisi tubuh menurun terutama saat merasakan batuk seta influenza. Masker dibutuhkan untuk mencegah penyebaran virus lebih meluas.

"Walaupun sudah endemi, itu (penggunaan masker) untuk menjaga orang-orang di sekeliling kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com