Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anak di DIY Minta Dispensasi Pernikahan, Mayoritas karena Kehamilan Tak Diinginkan

Kompas.com - 19/06/2023, 21:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Angka pernikahan dini di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cenderung masih tinggi.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY mencatat total masyarakat DIY yang mengajukan dispensasi menikah sebanyak 632 orang.

"Tahun 2022 yang megajukan dispensasi menikah di DIY di bawah usia 19 tahun sebanyak 632," ujar Kepala DP3AP2 DIY Erlina Hidayati, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Tercatat 71 Kasus, Pernikahan Usia Anak di Yogyakarta Dipicu Hamil di Luar Nikah

Pada peraturan pernikahan perempuan maupun laki-laki diharuskan telah berumur lebih dari 19 tahun.

Ia menjelaskan pada tahun 2022 total angka yang mengajukan dispensasi menikah sebanyak 632 orang ini di bawah 19 tahun, sedangkan pernikahan anak atau di bawah umur 18 tahun pada 2022 sebanyak kurang lebih 400 anak.

Sedangkan data pada tahun 2023 sampai bulan Juni pihaknya masih dalam penghitungan dan pengelompokan data.

"Kalau anak-anak di bawah 18 tahun itu yang mengajukan sekitar 400an," kata dia.

Mayoritas anak yang mengajukan nikah dikarenakan kehamilan tak diinginkan (TKD).

Total anak yang mengajukan dispensasi menikah karena TKD sebanyak 84 persen dari 400 anak yang mengajukan dispensasi menikah.

"Sebagian besar karena TKD sehingga kemudian dispensasinya diloloskan gitu kalau sudah hamil duluan kan enggak bisa kemudian tdidak diberikan dispensasi kan," ungkap Erlina.

Baca juga: Viral Video Pernikahan di Gembira Loka Zoo, Ini Penjelasan Manajemen

Menurut Erlina, ada banyak faktor yang menyebabkan anak hamil di luar nikah, salah satunya adalah, kemajuan teknologi dan informasi.

Anak-anak dapat mengakses informasi secara bebas sehingga mendapatkan informasi-informasi atau konten yang tidak sesuai dengan umur anak.

"Anak-anak pegang gadget bermedia sosial itu juga membahayakan bagi anak-anak sendiri," kata dia.

Ia mendorong orangtua agar dapat melakukan pengawasan dengan baik terutama pembatasan penggunaan gawai pada anak agar tiadk terpapar pornografi dan poroaksi.

"Jangan kalah (dalam teknologi), sekarang banyak orangtua yang gak paham bagaimana melakukan pengawasan terhadap gadget anak-anaknya," ujar dia.

Tak hanya memberikan imbauan kepada orangtua, DP3AP2 DIY juga terus menekan angka pernikahan dini dengan berbagai program. Seperti masuk ke sekolah-sekolah memberikan edukasi, hingga melakukan sosialisasi ke orangtua secara langsung untuk edukasi kepada orangtua.

"Kami masuk melalui di sekolah memberikan pemahaman kepada siswa maupun guru, melakukan edukasi kepada orangtua terkait dengan kesehatan reproduksi pemahaman seksualitas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com