Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberatan dengan Prosesi Wisuda SD sampai SMA, Orangtua Siswa di DIY Sebut Harus Keluarkan Biaya Tambahan

Kompas.com - 16/06/2023, 19:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ramai di media sosial soal penolakan wisuda di tingkat TK sampai dengan SMA.

Menanggapi ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Didik Wardaya mengatakan bahwa wisuda di tingkat TK hingga SMA tidak wajib bagi siswa.

"Wisuda itu kan tidak wajib. Tidak mengadakan wisuda pun tidak salah," kata Didik, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Prosesi Wisuda Siswa TK sampai SMA di Surabaya Dinilai Beratkan Orangtua, Diminta Dihapus

Menurut Didik, wisuda di tingkat TK hingga SMA seharusnya dikembalikan kembali ke orangtua masing-masing apakah setuju atau tidak. Selain itu acara wisuda tingkat TK hingga SMA bisa dilakukan di aula sekolah sehingga bisa menekan biaya. 

"Menyerahkan kembali kepada orangtua bisa saja dilakukan di sekolah di aula sekolah atau apa secara sederhaan. Tidak harus di hotel gedung dengan berbagai acara itu, enggak perlu," jelas dia.

Terpenting, sambung dia, komunikasi antara orangtua dengan pihak sekolah sangatlah penting. Sehigga orangtua dan sekolah dapat sepakat untuk tidak menggelar wisuda atau menggelarnya dengan sederhana

"Tidak harus bermewah-mewah dan menggunakan biaya yang banyak," ucapnya.

Menurut dia biaya untuk menggelar wisuda lebih baik digunakan untuk hal-hal lain. Misalnya, untuk membayar sekolah sehingga ijazah tidak ditahan.

"Habis wisuda ternyata ada ijazah yang tertahan di sekolah karena suatu hal terutama di swasta ya itu kan repot. Sederhana saja kan bisa untuk memenuhi hal-hal yang dirasa kurang misalnya kewajiban membayar uang sekolah," kata dia.

Orangtua siswa di Kota Yogyakarta, Hari mengatakan wisuda seharusnya digunakan untuk tingkat perguruan tinggi.

"Menggunakankata wisuda di tingkat TK itu hanya untuk gengsi aja. Untuk apa kalau untuk gengsi," katanya.

Ditambah lagi, dengan menggelar wisuda orangtua harus mengeluarkan uang ekstra untuk membayar.

"Buat apa TK diwisuda atau SD diwisuda hanya untuk gengsi-gengsi. Sekarang musimnya selfie. Lebih baik untuk beli yang lain," katanya.

Baca juga: Marak Tren Sekolah Ikut-ikutan Pakai Prosesi Wisuda, Gibran Beri Pesan Begini

Usai pandemi Covid-19, banyak orangtua siswa yang sedang dalam masa pemulihan di sektor ekonominya. Terutama bagi orangtua siswa yang berdagang.

"Kaya saya gitu ya kembang kempis, bertahan hidup saja udah bagus. Ditambah lagi masuk sekolah, ada wisuda belum mikir masuk SD. Kalau masuk negeri, kalau swasta di Jogja hebat-hebat harganya," bebernya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com