Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Tingkat SMA di DIY, Orangtua Murid Sulit Verifikasi

Kompas.com - 16/06/2023, 14:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua siswa kesulitan saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salah satu orangtua siswa Januar Dwi Saputro asal Kricak, Kota Yogyakarta, mengatakan dirinya datang ke posko pengaduan PPDB di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) karena data akun milik anaknya tidak ditemukan.

"Akun tidak ditemukan, data siswa yang tidak ditemukan. Asal Kota Yogyakarta cuma domisili di Sleman, data tidak ditemukan," jelas dia Jumat (16/6/2023).

Baca juga: PPDB 2023: Cek Ketentuan Penyaluran Kelebihan dan Perpindahan Siswa

Januar menambahkan, dirinya sudah berusaha melakukan pengecekan NIK dan data diri anaknya ditemukan, tetapi saat pengajuan akun tidak ditemukan.

"NIK data ada cuma, masuk di ajuan akun data tidak ditemukan," kata dia.

Orangtua Lainnya, Dibyo mengalami kendala kesulitan verifikasi token oleh sebab itu dirinya datang ke kantor Disdikpora DIY untuk melakukan verifikasi langsung.

"Belum diverifikasi, lama banget akhirnya datang ke sini tadi pagi," kata dia.

Dibyo menambahkan, saat datang ke posko pengaduan langsung dilakukan verifikasi tak hanya diverifikasi dirinya juga dijelaskan satu demi satu proses PPDB dan langsung sudah diselesaikan.

"Sudah lancar, antre dari jam 09.00, antreannya belum nyampe 75," katanya.

Baca juga: PPDB Jateng Hari Pertama, Server Sempat Down Diakses 80 Ribu Orang

Menurutnya tidak ada kendala lain saat proses PPDB pada tahun ini, tetapi karena sulit untuk verifikasi membuat dirinya sedikit panik takut tidak berhasil verifikasi.

"Cuma yang bikin deg-degan itu kok belum verifikasi lama sekali. Atau memang dari sistemnya takut enggak masuk, karena takut ya langsung datang ke dinas saja," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya orangtua siswa kesulitan dalam proses PPDB karena belum melakukan input data.

"Kalau yang sudah input data itu bisa kita bantu mungkin ada kendala apa. Tapi rekaman datanya sudah ada," ujar dia.

Didik menambahkan, masyarakat yang datang ke Disdikpora DIY tidak hanya yang belum melakukan input data. Ia mencontohkan, orangtua murid yang datang ke kantor Disdikpora DIY juga ada yang belum mendapatkan token, karena belum verifikasi.

Baca juga: Kuota Siswa Miskin PPDB SMP di Solo Penuh, Sejumlah Sekolah Tolak Calon Siswa

"Ada yang minta token tapi ditunggu-tunggu tokennya belum diverifikasi karena saking banyaknya. Bahkan kemarin mereka sudah mengajukan pagi kita verifikasi itu," jelas Didik.

Menurut Didik, pihaknya telah melakukan sosialisasi proses PPDB sejak bulan Mei lalu namun dirinya juga tidak mengerti secara pasti masih kenapa masih ditemukan orangtua murid yag belum melakukan input data.

"Sosialisasi kan sudah sejak jauh jauh hari kita di awal Mei malahan itu kita sudah sosialisasi. Tapi tidak tahu namanya masyarakat banyak," ucap dia.

Ia menambahkan, masyarakat yang belum melakukan input data sama sekali sejak awal akan sulit kedepannya karena sistem terus berjalan.

"Kalau yang belum sama sekali agak susah karena sistemkan jalan terus ini yang jadi masalah. Tapi nggak begitu banyak juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com