Salin Artikel

PPDB Tingkat SMA di DIY, Orangtua Murid Sulit Verifikasi

Salah satu orangtua siswa Januar Dwi Saputro asal Kricak, Kota Yogyakarta, mengatakan dirinya datang ke posko pengaduan PPDB di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) karena data akun milik anaknya tidak ditemukan.

"Akun tidak ditemukan, data siswa yang tidak ditemukan. Asal Kota Yogyakarta cuma domisili di Sleman, data tidak ditemukan," jelas dia Jumat (16/6/2023).

Januar menambahkan, dirinya sudah berusaha melakukan pengecekan NIK dan data diri anaknya ditemukan, tetapi saat pengajuan akun tidak ditemukan.

"NIK data ada cuma, masuk di ajuan akun data tidak ditemukan," kata dia.

Orangtua Lainnya, Dibyo mengalami kendala kesulitan verifikasi token oleh sebab itu dirinya datang ke kantor Disdikpora DIY untuk melakukan verifikasi langsung.

"Belum diverifikasi, lama banget akhirnya datang ke sini tadi pagi," kata dia.

Dibyo menambahkan, saat datang ke posko pengaduan langsung dilakukan verifikasi tak hanya diverifikasi dirinya juga dijelaskan satu demi satu proses PPDB dan langsung sudah diselesaikan.

"Sudah lancar, antre dari jam 09.00, antreannya belum nyampe 75," katanya.

Menurutnya tidak ada kendala lain saat proses PPDB pada tahun ini, tetapi karena sulit untuk verifikasi membuat dirinya sedikit panik takut tidak berhasil verifikasi.

"Cuma yang bikin deg-degan itu kok belum verifikasi lama sekali. Atau memang dari sistemnya takut enggak masuk, karena takut ya langsung datang ke dinas saja," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya orangtua siswa kesulitan dalam proses PPDB karena belum melakukan input data.

"Kalau yang sudah input data itu bisa kita bantu mungkin ada kendala apa. Tapi rekaman datanya sudah ada," ujar dia.

Didik menambahkan, masyarakat yang datang ke Disdikpora DIY tidak hanya yang belum melakukan input data. Ia mencontohkan, orangtua murid yang datang ke kantor Disdikpora DIY juga ada yang belum mendapatkan token, karena belum verifikasi.

"Ada yang minta token tapi ditunggu-tunggu tokennya belum diverifikasi karena saking banyaknya. Bahkan kemarin mereka sudah mengajukan pagi kita verifikasi itu," jelas Didik.

Menurut Didik, pihaknya telah melakukan sosialisasi proses PPDB sejak bulan Mei lalu namun dirinya juga tidak mengerti secara pasti masih kenapa masih ditemukan orangtua murid yag belum melakukan input data.

"Sosialisasi kan sudah sejak jauh jauh hari kita di awal Mei malahan itu kita sudah sosialisasi. Tapi tidak tahu namanya masyarakat banyak," ucap dia.

Ia menambahkan, masyarakat yang belum melakukan input data sama sekali sejak awal akan sulit kedepannya karena sistem terus berjalan.

"Kalau yang belum sama sekali agak susah karena sistemkan jalan terus ini yang jadi masalah. Tapi nggak begitu banyak juga," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/06/16/145443278/ppdb-tingkat-sma-di-diy-orangtua-murid-sulit-verifikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke