Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tempe Buatan Boni Tembus Istana, Disukai Presiden SBY dan Jokowi

Kompas.com - 30/05/2023, 05:30 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Tempe produksi warga Padukuhan Balong, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, banyak diicipi pejabat, hingga presiden. 

"Untuk mulai pembuatan tempe sejak tahun 2004," kata Boni Agung Kristanto saat ditemui di pameran UMKM di Taman Budaya Gunungkidul Senin (29/5/2023). 

Dikatakannya, tempe yang dibuatnya menggunakan ragi alami yang dibuat sendiri. Sehingga diklaimnya lebih sehat dibandingkan dengan tempe yang beredar. 

Baca juga: Diperkirakan Berusia 130 Tahun, Nenek di Kota Batu Ini Sering Makan Sayur dan Tahu Tempe

Untuk sebagian besar tempe yang dibuatnya menggunakan bungkus daun, dan hanya sedikit jenis yang menggunakan plastik. 

"Raginya berasal dari resep simbah-simbah dulu, dan dimodifikasi sedikit sehingga sudah tidak merah-merah warnanya," kata Kang Boni panggilan akrabnya

Boni mengatakan, saat Bupati Gunungkidul Badingah (bupati Periode 2010-2020) berkunjung ke rumahnya beberapa tahun silam, akhirnya tempe buatannya dikenal pejabat.

Bahkan, sempat dicicipi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Yogyakarta.

"Dulu saat almarhumah ibu Ani Yudhoyono masih ada sering pesan," kata Boni. 

Selain menggunakan kedelai impor, Boni juga menggunakan kedelai lokal untuk membuat tempe. Namun, untuk kedelai lokal harga satuan tempenya akan lebih mahal 50 persen dibanding yang import. Sebab, saat dibuat tempe, biasanya kedelai lokal akan susut. 

"Untuk yang pejabat biasanya kedelai lokal. Untuk yang penyembuhan pascaoperasi jenis tempe probiotik dengan pembuatan perbandingan 0,5 persen ragi untuk pembuatan 0,5 kg kedelai," kata Boni.

Baca juga: Kunjungi Pasar Batuphat Lhokseumawe, Jokowi Borong Tempe Pedagang

Boni mengatakan, untuk produksi tempe dirinya mempekerjakan beberapa orang tetangganya.

"Untuk ibu-ibu sehabis masak, datang merebus kedelai. Siangnya bapak-bapak yang datang menggiling, dan limbahnya digunakan untuk pakan," kata dia.

"Per hari rata-rata 50 kilogram hingga 60 kilogram," kata Boni.

Untuk pemasaran selain dirinya berkeliling, Boni memanfaatkan media sosial untuk menjual tempe olahannya. 

Tempe kecil dijual Rp 500 per bungkus. Langganan tempe beragam, mulai dari hotel, hingga pejabat. 

"Online sampai Jakarta, Surabaya, hingga paling jauh Medan," kata dia. 

Salah seorang warga Wonosari, Anjar mengatakan sengaja membeli tempe buatan warga Balong karena tempenya bersih. 

"Harganya murah, kalau mau pesan tinggal WA saja, ketemu di Kantor Pemda Gunungkidul," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com