Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Briptu MK Tembak Warga Gunungkidul: Kapolda DIY Minta Maaf ke Keluarga Korban dan Evaluasi Penggunaan Senpi

Kompas.com - 17/05/2023, 19:46 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terus menyelidiki kasus tewasnya Aldi Aprianto (19), warga Dusun Wuni, Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, DIY, akibat tertembak polisi, Briptu MK.

Atas tragedi ini, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan telah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

"Saya selaku pimpinan Polda meminta maaf dengan terjadinya peristiwa ini. Saya sudah datang ke Girisubo dan ketemu pihak keluarga, saya sudah meminta maaf dan menyampaikan belasungkawa," katanya, Selasa (17/5/2023), sebagaimana diberitakan oleh Tribunnews.com.

Saat ini, Briptu MK telah berstatus sebagai tersangka, sementara pihak Propam masih terus melakukan penyelidikan.

Baca juga: Briptu MK, Polisi yang Tembak Remaja di Gunungkidul Didemosi karena Masalah Keluarga

"Propam sedang berproses untuk melihat situasi dengan masing-masing peran daripada pihak-pihak, sehingga nanti dalam minggu ini, segera kami akan memberikan keputusan cepat terhadap hasil daripada propam ini," ujar Suwondo.

Mengenai kemungkinan adanya tersangka baru, Irjen Suwondo belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil dari penyidikan.

"Kalau ada, pasti akan kami sampaikan. Tapi, misalnya penyidikannya kepada beliau saja, itu ceritanya hanya dia. Nanti kami akan lihat dari sisi propamnya. Jadi, apakah ini karena kelalaian meledaknya senjata, artinya kelalaian itu terjadinya kenapa," paparnya.

Polda DIY lakukan evaluasi penggunaan senjata

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY AKBP K Tri Panungko mengakui bahwa insiden tertembaknya Aldi oleh Briptu MK merupakan kelalaian anggotanya tersebut.

Baca juga: Aldi Tewas Tertembak Senjata Polisi Saat Nonton Dangdut, Polda DIY Minta Maaf dan Tangani Kasusnya

"Ini jadi kelalaian dan evaluasi pada kami untuk menekankan ke anggota bagaimana SOP (prosedur standar operasi) membawa senjata api di lapangan," ujar Tri Panungko di Mapolda DIY, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023), dikutip dari Kompas TV.

Aldi diduga tewas setelah tertembak senjata api laras panjang jenis SS1-V1 yang tengah dibawa Briptu MK saat mengamankan acara pentas musik di Padukuhan Wuni, Nglindur, Gunungkidul, DIY.

Tri menyampaikan, penyidikan sementara menunjukkan bahwa ada dugaan kelalaian yang dilakukan anggota kepolisian Briptu MK yang saat itu membawa senjata api dalam tugas pengamanan.

Menurutnya, senjata api yang sudah terkokang seharusnya dipastikan dalam kondisi terkunci sehingga tidak terjadi hal-hal yang mengganggu.

"Memang pada saat itu anggota mungkin tidak benar dalam proses pengamanan senjata," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com