Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Gunungkidul Keluarkan Surat Edaran Larangan Tembak Satwa, Alasannya Begini...

Kompas.com - 17/05/2023, 16:33 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengeluarkan Surat Edaran Bupati (SE), yang berisi larangan perburuan dengan tembakan satwa liar apapun, baik yang dilindungi maupun yang tidak.

Perintah larangan penembakan diterbitkan pada 27 April 2023, ditandatangani oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta. SE bernomor 600.8.1/3008 bersifat segera.

Hal tersebut menindaklanjuti Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dan dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Baca juga: Selundupkan Satwa Liar, Warga Vietnam Divonis 1 Tahun Penjara dan Denda Rp 100 Juta

"Kita edarkan terlebih dahulu, agar dipahami oleh Kapanewon dan keluarahan, nantinya akan ditindaklanjuti dengan monitoring, hingga surat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono saat dihubungi melalui telepon, Rabu (17/5/2023).

Dijelaskannya, larangan perburuan ini mewujudkan kelestarian sumber daya alam hayati dan keseimbangan ekosistemnya, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Pihaknya tidak mengkhususkan hewan yang dilindungi, karena sudah ada aturan tersendiri.

"Tujuan SE ini agar ekosistem kita tetap terjaga, satu habitat hilang mempengaruhi jaring makanan. Artinya jika satu hilang, maka ekosistem akan terganggu," kata Harry.

Harry berharap dengan larangan perburuan dengan penembakan itu kesimbangan ekosistem di Gunungkidul bisa terjaga.

"Latar belakang SE agar satwa di Gunungkidul bisa terpelihara," kata dia.

Sementara itu, Pendiri Komunitas Resan Gunungkidul, Edi Padmo mengaku mendukung adanya SE ini, dan sebenarnya di beberapa kalurahan sudah dimulai adanya larangan perburuan seperti ini.

Namun demikian, pihaknya berharap pemkab juga memikirkan ke depan jika terjadi over populasi hewan. Dia memberi contoh monyet ekor panjang yang sudah cukup banyak meresahkan petani.

"Tantangan selanjutnya adalah bagaimana kita menyediakan makanan satwa," kata Edi.

Dia berharap SE ini ditindaklanjuti dengan kebijakan lainnya, untuk mengurangi permasalahan dikemudian hari. Komunitas resan sendiri telah menginisiasi lahirnya Wanadesa, yakni menginisiasi penyediaan lahan khusus yang ditanami makanan satwa.

Baca juga: Warga Vietnam Penyelundup Satwa Liar di Pontianak Disidang, Terdakwa Dituntut 1 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com