KULON PROGO, KOMPAS.com – Gempa Tuban dengan magnitudo 6,6 terasa sampai ke Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Getaran gempa juga dirasakan warga Kalurahan Pengasih yang ikut agenda Jumat Curhat Kepolisian Daerah DIY, yang berlangsung di pendopo joglo Taman Budaya Kulon Progo (TBK). Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan hadir di Jumat Curhat itu.
Goyangan kencang dirasa terjadi dua kali dalam tempo lama. Lampu gantung ukuran besar di pendopo bahkan sampai ada yang jatuh manik-maniknya.
Baca juga: Gempa Tuban Terasa hingga Purwokerto, Warga Sempat Mengira Suren
Awalnya, warga tidak ada yang panik. Kapolda Suwondo sempat sejenak menghentikan ceramahnya ketika goyangan pertama. Saat itu, manik-manik lampu gantung jatuh.
Tidak ada yang panik. Ceramah kembali dilanjutkan. Namun kemudian, goyangan menyusul kembali.
Semua peserta mendapat sinyal untuk keluar ke halaman yang lebih terbuka di TBK. Semua peserta Jumat Curhat lantas keluar pendopo. Ada yang jalan tenang ada pula yang berlari.
Tidak ada kepanikan berarti saat semua peserta dan polisi keluar pendopo.
“Petugas itu harus memimpin dalam situasi itu, pertama tenang. Begitu. Gempa, ya sudah kita keluar,” kata Suwondo, Jumat (14/4/2023).
“Kapolres tadi, bapaknya (seorang peserta) masih menikmati goyangan lampu lalu diajak keluar. Tapi yang harus dilakukan ketika merasakan situasi itu, tenang dan lakukan langkah, langkah seperti yang kita ketahui bersama sebagai langkah penyelamatan,” kata Suwondo kemudian.
Semua peserta kembali ke pendopo untuk mengikuti Jumat Curhat hingga selesai. Acara itu berlangsung hingga waktu berbuka puasa.
Mereka melanjutkan dengan ramah tamah dan buka puasa bersama.
Jumat Curhat kegiatan rutin Polri belakangan ini. Kegiatan ini menjadi saluran aspirasi warga lewat polisi. Aksi serupa juga dilakukan di tingkat Polres maupun Polsek. Polisi menggali informasi, tuntutan dan harapan di dalam masyarakat sekaligus saluran edukasi bagi warga.
Berlangsung di pendopo TBK kali ini, Kapolda Suwondo bertemu dan mendengarkan suara warga Desa Pengasih. Mereka mengeluhkan persoalan petasan, mercon, anak-anak potensial kekerasan jalanan dan genk, hingga anak yang sudah dapat motor meski di bawah umur.
Baca juga: Gempa M 6,6 Tuban Terasa di Malang, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.