YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, meminta masyarakat waspada terhadap penipuan yang mencatut nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja. Modus yang digunakan yakni mengirimkan bukti transfer dan meminta kelebihan ditransfer balik.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Bantul Arif Darmawan mengatakan, pelaku mencatut nama sekda dengan nomor telepon 081230974722. Bahkan dalam foto profil menggunakan wajah Agus Budi Raharja.
Baca juga: Pemkab Situbondo Telusuri Dugaan Pejabat Terseret Kasus Penipuan Robot Trading Smart Avatar
Saat menghubungi penipu menawarkan bantuan dengan sistem transfer kepada calon korban. Pelaku kemudian mengirimkan bukti transfer dengan nominal yang lebih besar dari yang dijanjikan. Kemudian pelaku meminta pengembalian.
"Misal bantuannya itu Rp 3 juta dan ditransfer Rp 5 juta. Nanti terus dia minta pengembalian yang Rp 2 juta itu. Padahal transfer itu fiktif dan bukti transfernya hanya editan saja," kata Arif saat dihubung melalui telepon Selasa (4/4/2023).
Dikatakannya belum ada laporan yang mentrasfer balik hingga saat ini. Namun demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk mengabaikan pesan yang menyebutkan Sekda Bantul menawarkan bantuan.
"Intinya kalau pihak-pihak yang mau memberikan bantuan itu bukan atas nama perorangan tapi instansi ya. Karena kebanyakan bantuan resmi itu kan tidak lewat WA, sehingga patut dicurigai kecuali sudah ada sosialisasi dan kontak-kontaknya lewat WA,
Sekda Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, jika tidak pernah menawarkan bantuan melalui pesan WhatsApp kepada masyarakat. Pihaknya meminta agar warga tidak percaya jika ada menawarkan bantuan sejumlah uang dan mengatasnamakan dirinya.
Diakuinya modus penipuan model seperti ini pernah marak pada Januari 2023 lalu. Sekarang, kembali muncul.
"Kami minta masyarakat hati-hati dan jangan pernah percaya. Prinsipnya kalau ada urusan transfer uang pasti penipuan, karena semua bantuan melalui proposal dan verifikasi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.