Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Berstatus Siaga, Sejumlah Desa di Boyolali Masih Dilanda Hujan Abu

Kompas.com - 12/03/2023, 15:16 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Sejak Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.00 WIB, sejumlah desa di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, masih dilanda hujan abu hingga Minggu (12/03/2023). 

Akibatnya, atap dan halaman rumah warga, termasuk bangunan sekolah, tertutup abu vulkanik.

Warga tetap beraktivitas normal

Meski hujan abu masih terjadi, warga setempat masih tetap beraktivitas seperti biasa. 

Seorang petani asal Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Tumbuk, mengaku tidak khawatir dengan hujan abu yang melanda desanya.

Bahkan, petani tersebut mengatakan bahwa abu tersebut menjadi "pupuk alami" bagi lahan pertaniannya.

Baca juga: Detik-detik Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Warga Berhamburan dari Ladang: Takut Ada yang Lebih Besar

"Ya, tanah yang terkena abu jadi subur, sama seperti rabuk fungsinya," ujar Tumbuk, sebagaimana diberitakan Tribun Solo, Minggu (12/3/2023).

Namun, Tumbuk juga mengatakan bahwa hujan abu akan berdampak buruk pada hasil pertanian.

Sebagaimana pantauan Tribun Solo, sejumlah tanaman yang terkena hujan abu pun sudah tampak mengering.

"Tanaman bisa terlihat suloyo (layu), pengaruh ke hasil tanaman," katanya.

Gunung Merapi siaga III

Saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).

Baca juga: Minggu pagi hingga Siang, Gunung Merapi Luncurkan Enam Awan Panas dengan Jarak Luncur 1.500-2.500 Meter

Potensi bahaya saat ini adalah guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara itu, di sektor tenggara mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik juka terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak gunung.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat pun diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta waspada terhadap bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Sumber: Tribun Solo, Kompas.com | Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Ardi Priyatno Utomo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com