Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit LSD Terdeteksi di 8 Kecamatan di Purworejo, Serang 88 Ternak

Kompas.com - 23/01/2023, 23:39 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Puluhan ekor sapi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dinyatakan positif terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). 

Penyakit ini setidaknya terdeteksi di 8 kecamatan dari 16 kecamatan yang ada.

Dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo 88 ternak positif LSD.

Baca juga: Sejumlah Sapi di Purworejo Diduga Terserang LSD, Peternak Merugi

 

Kemungkinan data tersebut masih bisa bertambah seiring mudahnya penyakit yang disebabkan virus tersebut menular.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila mengatakan, beberapa kecamatan yang sudah terjangkit LSD diantaranya yaitu Kecamatan Bagelen, Banyuurip, Kemiri, Kutoarjo, Bayan, Ngombol dan Purwodadi.

"Sampai sore ini data yang terlaporkan sebanyak 88 ekor hewan ternak," kata Hadi pada Senin (23/1/2023).

Diketahui, kasus itu muncul pertama kali di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen. Ada sekitar 12 sapi yang terkena, lalu kasus kedua muncul lagi di Kecamatan Banyuurip dan Kecamatan Kemiri. Yang terbaru terbaru tercatat di Desa Karangmulyo Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Ngombol.

Hadi menyebut, pihaknya telah menerjunkan petugas ke lapangan untuk menangani masalah LSD.

Petugas juga telah memberikan obat dengan menyuntikkan vitamin dan antibiotik terhadap hewan ternak yang terjangkit LSD.

"Kami turunkan tim dokter hewan dan medik veteriner, untuk ternak yang sakit kami obati (vitamin, antibiotik)," kata dia.

Baca juga: Kasus LSD Sapi Meningkat, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang Tetap Buka

Melihat persebarannya yang cukup luas, pihak DKPP mengklaim telah melakukan sejumlah sosialisasi kepada peternak. Selain itu pihaknya juga memberikan pengarahan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait penyakit LSD.

"Kita melakukan edukasi ke peternak untuk meningkatkan sanitasi kandang, asupan makanan dan mengurangi perkembangan serangga (lalat, nyamuk, dan lain lain)," kata Hadi.

Dijelaskan, sapi yang terkena penyakit LSD memiliki gejala dengan munculnya bentol-bentol di kulit sapi mirip cacar.

Bentolan itu mengakibatkan timbul rasa panas dan gatal pada sapi bahkan hingga menghilangkan nafsu makan. 

Sementara ini Penyakit LSD diakibatkan oleh virus yang ditularkan lewat gigitan serangga, seperti nyamuk dan lalat. Penyakit itu merupakan penyakit baru yang muncul setelah PMK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com