Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Nataru, Gunungkidul Perbanyak Rambu Larangan Berenang di Pantai

Kompas.com, 15 Desember 2022, 11:57 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, akan memperbanyak rambu untuk tidak berenang di kawasan pantai menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jika terjadi kemacetan kemungkinan akan diberlakukan rekayasa arus lalu lintas.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Mohammad Arif Aldian menyampaikan, menyambut libur Nataru, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk kawasan desa wisata hingga kelompok sadar wisata. Selain itu, juga layanan kesehatan untuk menyambut para wisatawan.

"Yang paling penting adalah keselamatan dan kenyamanan wisatawan itu yang menjadi prioritas selama libur nataru," kata Arif saat dihubungi melalui telepon, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Abaikan Larangan Berenang, Video Perlihatkan Pria Ini Diterkam Buaya

Dikatakannya, untuk keselamatan wisatawan utamanya kawasan pantai pihaknya akan memasang lebih banyak rambu untuk tidak berenang. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Sarlinmas Rescue Istimewa yang ada di kawasan pantai.

"Akan diperbanyak rambu larangan berenang. Apalagi saat ini lagi cuaca tidak bisa diperediksi, dan pemasangan rambu ini untuk mengurangi potensi kecelakaan laut," kata dia.

Arif mengatakan, diprediksi lebih dari 140 ribu pengunjung akan berwisata selama libur Nataru besuk. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang termasuk jalur wisata.

"Sudah berkoordinasi dengan Kepolisian, maupun Dinas Perhubungan terkait jalur wisata," kata dia.

Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhuhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan untuk menyambut nataru pihaknya sudah menyiapkan beberapa persiapan termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait yakni kepolisian dan Dinas Pariwisata.

Pihaknya juga melakukan survei untuk jalur utama maupun ke kawasan wisata.

Baca juga: Abaikan Larangan Berenang, Sejumlah Wisatawan Tewas di Pantai Yogyakarta

"Jalur utama (Yogyakarta-Wonosari) kita tetap siapkan dan memasang tembahan petunjuk untuk di jalur utama maupun alternatif," kata Bayu.

Selain itu, perbaikan Penerangan jalan umum juga sudah diperbaiki. Untuk rekayasa arus lalulintas, pihaknya menyerahkan ke pihak kepolisian, dan siap memfasilitasi.

"Kami menunggu dari pihak kepolisian, jika nanti ada kemacetan mungkin dilakukan rekayasa. Seperti di Jalur Gading (Playen) ke kanan, dan baron dibagi dua. Pantai jika kepadatan mungkin diberlakukan searah dari kepolisian," kata dia.

Bayu mengatakan selain kawasan wisata, pihaknya juga melakukan persiapan memeriksa angkutan umum terutama antar kota antar propinsi (akap). Pihaknya sudah melakukan dua kali ram cek dan sekali operasi.

Ke depan akan dilakukan ram check di pool bus yang ada, untuk persiapan angkutan libur Nataru. "Mungkin minggu depan kita akan ke pool bus untuk melakukan ram check," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau