Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Isu Macan Muncul di Rumah Warga di Gunungkidul, Petugas BKSDA Turun Memeriksa Jejak

Kompas.com - 12/12/2022, 13:29 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Isu kemunculan macan di sekitar perumahan warga Padukuhan Budegan II, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, membuat resah masyarakat. Tim dari Balai Konservasi Sumber daya alam (BKSDA) Yogyakarta, turun ke lapangan.

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, puluhan warga tampak berkumpul di sekitar isu kemunculan macan. Dugaan kemunculan ini diceritakan oleh salah seorang warga pada Minggu (11/12/2022) siang.

"Jadi informasi awal dari Pak Jupri dan itu bisa dipercaya, ini penampakan kedua," kata Jogoboyo Kalurahan Piyaman, Totok Widaranto saat ditemui di Budegan II, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Sempat Terjerat Perangkap Babi, Seekor Macan Tutul Jawa Dilepas di TWA Kamojang

Dikatakannya, informasi warga ketemu diduga macan itu yang pertama kali disampaikan Supinah saat mencari pakan ternak di sekitar ladang kawasan Kalurahan Wonosari, November 2022 lalu. Ladang itu berbatasan dengan kawasan ladang di Kalurahan Piyaman.

Saat itu warga tidak ada yang percaya terkait isu kemunculan macan.

"Baru kemarin Pak Jupri melihat lagi masyarakat baru percaya, kemarin sekitar jam 14.00 WIB," kata Totok.

Warga yang resah, akhirnya berjaga di sekitar tempat tinggalnya, dan sebagian di antaranya mencari kebenaran isu kemunculan macan itu.

Hingga Senin pagi, warga di Budegan II terlihat berkumpul di sekitar rumah warga dan kandang. "Sudah ada dari BKSDA ke sini," kata dia.

Koordinator resort konservasi wilayah Gunungkidul BKSDA Yogyakarta, Tugimayanto mengatakan pihaknya melakukan penelusuran terkait informasi kemunculan macan di kawasan pemukiman warga itu. Bersama warga dirinya melihat jejak yang berada di sungai kecil di sekitar ladang warga.

Baca juga: Warga Lereng Gunung Raung Digegerkan dengan Kemunculan Macan Tutul

"Dua tanda jejak yang kami temukan yang pertama tanda jejak tidak kelihatan kukunya, itu dimungkinkan tanda jejak kucing hutan," kata Tugimayanto.

"Kemudian tanda jejak kedua agak besar tapi kelihatan kukunya, nah itu dimungkinkan tanda jejak jenis anjing. Tapi kami juga belum bisa menyimpulkan jenis anjing apa, tapi yang jelas itu tapak jenis anjing," kata dia.

DIjelaskannya, untuk tapak macan diameternya biasanya sekitar 10 sampai 12 cm, dan yang ditemukan hari ini sekitar 5 cm.

Pihaknya masih akan menunggu beberapa hari lagi, dan jika ada warga yang kembali melihat diduga macan. Pihaknya akan memasang kamera pemantau.

Baca juga: Dugaan Macan Tutul Turun dari Hutan Gunung Raung, Kapolsek: Ditindaklanjuti

"Kita menunggu perkembangan, kalau beberapa hari ini masih muncul, mungkin nanti kita upayakan pemasangan camera trap. Tentunya dengan konsekuensi pemerintah Pedukuhan dan pemerintah Kalurahan menjamin keamanan alat tersebut," kata dia.

Kapolsek Wonosari Kompol Edy Purnomo menambahkan, pihaknya berharap masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu, namun tetap waspada terkait informasi dugaan kemunculan macan.

"Jangan mudah percaya isu, karena belum tentu itu macan. Namun masyarakat hendaknya lebih waspada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com