Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPTKG: Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Tidak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi

Kompas.com - 05/12/2022, 18:04 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini masih tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Sedangkan aktivitas vulkanik Gunung Semeru tidak saling terkait dengan aktivitas Gunung Merapi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa  aktivitas erupsi efusif.

"Kalau Merapi saat ini masih erupsi dan intensitas erupsi juga masih tinggi," ujar Agus Budi Santoso, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Hujan Deras di Gunung Merapi Picu Banjir Lahar di Kali Gendol, Jalur Tambang Terputus

Agus Budi menyampaikan guguran di Gunung Merapi lebih dari 50 kali per hari. Aktivitas internal juga masih tinggi.

"Kegempaan dari dalam juga di atas itu sehingga Merapi masih sesuai dengan status sekarang (Siaga), kemudian potensi bahaya masih sama juga," tegasnya.

Volume kubah lava lanjut Agus Budi relatif tetap sampai dengan saat ini. Berdasarkan data aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 25 November 2022 sampai dengan 1 Desember 2022, volume kubah barat daya terhitung sebesar  1.616.500  m3. Sedangkan  untuk  kubah tengah sebesar  2.772.000  m3.

Agus Budi menuturkan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur tidak saling terkait dengan aktivitas Gunung Merapi. Sebab, jarak keduanya jauh. Selain itu keduanya juga mempunyai sistem vulkanik sendiri-sendiri.

"Kami sampaikan, karena jarak Merapi sama Semeru itu jauh ya, masing-masing punya sistem vulkanik sendiri sehingga kemungkinan tidak terkait ya," tegasnya.

Baca juga: Bangunan Rusak, Museum Gunung Merapi Ditutup Sementara

Sama halnya dengan gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Agus Budi mengungkapkan tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi.

"Kalau berdasarkan data pemantauan yang kami amati, sejauh ini tidak ada pengaruhnya. Aktivitas kegempaan yang terjadi di Cianjur, Garut, itu kami amati tidak berpengaruh kepada aktivitas Merapi saat ini," jelasnya.

Berdasarkan data aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 25 November 2022 sampai dengan 1 Desember 2022 kegempaan Gunung Merapi tercatat 365  kali gempa Vulkanik Dalam  (VTA), 48 kali  gempa Vulkanik Dangkal  (VTB), 295 kali  gempa Fase Banyak (MP), 289 kali gempa  Guguran (RF), 26 kali gempa Hembusan  (DG), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).

Sampai dengan saat ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi dalam tingkat Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran  lava dan awan panas pada sektor selatan  - barat daya meliputi Sungai Boyong  sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog,  Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai  Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai  Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran  material vulkanik bila terjadi letusan  eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer  dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com