YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polisi menaikkan kasus dugaan pelecehan atlet berprestasi di Bantul, DI Yogyakarta, menjadi penyidikan. Polisi rencananya hari ini memanggil terlapor sebagai saksi, namun karena sakit diundur sampai Kamis 1 Desember 2022 mendatang.
"Terlapor (pelatih inisial AS) hari ini rencananya kami panggil sebagai saksi, namun karena sakit. Kita panggil hari Kamis masih sebagai saksi," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha saat dihubungi melalui telepon, Senin (28/11/2022).
Archye mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa tujuh orang saksi, yang terdiri dari lima saksi kasus, dan dua saksi ahli.
"Total ada tujuh saksi yang sudah kami periksa," kata dia.
Baca juga: Polisi Periksa Pelatih yang Diduga Lecehkan Atlet di Bantul hingga Depresi
Dikatakannya, setelah melalui gelar perkara beberapa pekan lalu, kasus ini ditingkatkan menjadi penyidikan.
"Kasus ini sudah masuk tahap penyidikan," kata Archye.
Sebelumnya, Seorang atlet asal Bantul, DI Yogyakarta, melaporakan pelatihnya terkait dugaan kekerasan seksual beberapa bulan lalu.
Korban inisial A (18) mengalami depresi setelah mengalami pelecehan.
Kasus dugaan pelecehan seksual menurut pengakuan korban dilakukan pelau saat berlatih di salah satu sasana di Kapanewon Sanden, Bantul, Juli 2022 lalu.
Setelah mendapatkan pelecehan, korban menceritakan kepada rekannya sesama atlet, dan diteruskan ke senior.
"Saya dikabari junior saya, kalau A dapat kekerasan seksual. Setelah itu A langsung saya tanya dan bilang tidak kuat, depresi," kata salah satu rekan korban, Angga kepada wartawan di Polres Bantul, Kamis (27/10/2022)
Oleh rekannya, korban didampingi untuk menguatkan mental. Namun belum berani cerita kepada orangtua korban.
Angga mengatakan, untuk menghindari pelaku, korban sempat berlatih ke Bandung, Jawa Barat. Lalu pertengahan Agustus kembali ke Yogyakarta.
Saat itu korban sudah menceritakan kepada ayahnya, dan menyerahkan kepada keluarga terkait kasus hukumnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Atlet Berprestasi di Bantul, Ini Progres Penyelidikannya
Menurut dia korban atlet berprestasi saat Porda DIY berhasil meraih medali emas.