YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien dengan gagal ginjal akut yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta tidak mengalami penambahan. Saat ini RSUP dr Sardjito tinggal merawat satu pasien.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengatakan, tidak ada penambahan jumlah pasien gagal ginjal akut.
"Masih seperti kemarin, nihil (tidak ada penambahan pasien gagal ginjal akut)," ujar Banu, Selasa (1/11/2022) .
Baca juga: Polri Segera Periksa Pihak PT Afi Farma Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut
Banu melanjutkan, RSUP dr Sardjito sempat merawat dua pasien dengan gagal ginjal akut. Kedua pasien tersebut sudah berada di bangsal biasa.
Sedangkan saat ini, RSUP dr Sardjito tinggal merawat satu orang pasien. "Pasien tinggal satu. Di ruang perawatan biasa," tuturnya.
Sejak Januari 2022 sampai dengan Oktober 2022 RSUP dr Sardjito, Yogyakarta tercatat ada 13 kasus dengan gagal ginjal akut progresif atipikal (tidak khas) yang ditangani.
Namun dalam perkembanganya ada satu pasien yang tidak masuk dalam kategori gagal ginjal akut. Pasien ini meninggal dunia dan diketahui memiliki penyakit auto imun.
"Jadi 12 total, karena satu (pasien) dicoret (tidak masuk kategori gagal ginjal akut)," ungkapnya.
Dari 12 pasien tersebut, ada lima pasien yang dinyatakan sembuh. Kemudian ada enam pasien meninggal dunia.
Banu mengungkapkan RSUP dr Sardjito Yogyakarta saat ini telah menerima Fomepizole. "Obat Fomepizole lima ampul sudah kami terima," ucapnya.
Menurut Banu obat tersebut saat ini sebagai persediaan. Obat akan diberikan jika nantinya ada lonjakan jumlah kasus.
"Itu untuk stok kalau ada penambahan pasien. Yang perlu indikasi medis harus menggunakan (Fomepizole)," pungkasnya.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di Depok Sudah Ada sejak Maret 2022, tapi Baru Terungkap Oktober
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.