Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Yogyakarta Amankan 1 Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan Mahasiswa Timor Leste

Kompas.com, 20 Oktober 2022, 15:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Yogyakarta ringkus satu orang pelaku utama pengeroyokan hingga menyebabkan meninggal dunia seorang warga negara Timor Leste beberapa waktu lalu.

"Update terbaru bahwa kami telah menangkap dan mengamankan pelaku utama yang melakukan penusukan," kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi, Kamis (20/10/2022).

Namun dirinya belum menyampaikan identitas detail dari pelaku penusukan warga negara Timor Leste di Jalan HOS Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta ini.

Baca juga: Polisi Identifikasi 2 Terduga Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Mahasiswa Timor Leste

Idham menambahkan, saat ini Polresta Yogyakarta masih melakukan pengejaran kepada pelaku lainnya, yang diduga turut swrta dalam pengeroyokan hingga menyebabkan mahasiswa Unibersitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan nama Edilson Henrique Lopez tewas.

"Saat ini kami akan melakukan pengejaran kepada teman-temannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka bisa lari tapi mereka tidak bisa bersembunyi," kata dia.

Pihaknya melakukan pengejaran kepada para pelaku utama, maupun pelaku yang tidak terlibat secara langsung terkait dengan kasus ini.

"Diamankan hari Rabu minggu lalu tepatnya diamankan di luar wilayah Yogyakarta," imbuh dia.

Satu orang yang diamankan oleh Polresta Yogyakarta ini merupakan pelaku utama dan dilakukan pengejaran kepada rekan-rekan pelaku.

Terkait untuk motif, saat ini masih dilakukan pendalaman. "Motifnya kita perjelas nanti mana kala sudah bisa kita amankan," katanya.

Baca juga: Polresta Yogyakarta Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pengeroyokan WN Timor Leste

Sebelumnya, Warga Negara Asing (WNA) berasal dari Timor Leste inisial EHL (25) tewas akibat dianiaya oleh orang yang tidak dikenal di sekitaran Jalan HOS Cokroaminoto, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta pada Rabu (31/8/2022) malam.

Kapolresta Yogyakarta Kombespol Idham Mahdi menjelaskan terjadinya penganiayaan pada Rabu (31/8/2022) pukul 23.45, mengakibatkan EHL tewas dan korban lainnya mengalami luka-luka.

"Kejadian dalam hal ini dilakukan oleh orang tidak dikenal saat ini masih dalam penyelidikan. Adapun korban yaitu korban MD bernama inisial EHL lahir  mahasiswa. Korban luka JVG dan CDF," katanya saat ditemui di Polresta Yogyakarta, Kamis (1/9/2022).

Ia menambahkan EHL adalah WNA dari Timor Leste yang datang ke Yogyakarta untuk kuliah. "Warga negara Timor Leste, statusnya pelajar atau mahasiswa," imbuh dia.

Saat ini Polresta Yogyakarta sedang dalam penyelidikan kasus ini serta melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti.

"Saat ini kita masih dalam penyelidikan dan melakukan olah TKP mengumpulkan barang bukti guna mengungkap pelakunya. Pelaku masih dalam pengejaran," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Timor Leste Tewas Diserang, Ini Respons Pemerintah DIY dan Pemkot Yogyakarta

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau