Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Murid Diduga Dipaksa Pakai Jilbab di Sekolah Yogyakarta, Begini Temuan Ombudsman

Kompas.com - 04/08/2022, 21:36 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta telah meminta penjelasan kepala sekolah dan empat guru SMA Negeri 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul terkait dugaan pemaksaan menggunakan jilbab kepada salah satu siswi. Dari penjelasan yang diterima, Ombudsman mendapatkan beberapa temuan.

"Temuan yang pasti terkonfirmasi bahwa anak itu dikenakan pakaian identitas keagamaan oleh tiga orang guru. Dua orang guru BP dan satu wali kelas," ujar Kepala Ombudsman DIY, Budhi Masturi saat ditemui usai meminta penjelasan guru wali kelas, Kamis (4/8/2022).

Budhi menjelaskan, dari penjelasan guru BP dan wali kelas apa yang dilakukan tersebut hanya mencontohkan mengenakan atribut keagamaan. Ombudsman masih akan melakukan analisis terkait ada tidaknya unsur paksaan.

Baca juga: Siswi Dipaksa Pakai Jilbab, Ibu Sebut Guru SMAN Banguntapan 1 Tuduh Anaknya Punya Masalah Keluarga

"Kita akan analisis ya, apakah tindakan tersebut termasuk unsur paksaan atau tidak. Paksaan atau tidak dengan parameter-parameter yang ada, misalnya dari sisi aspek hukum maupun aspek sosiologi," tuturnya.

Ombudsman melihat sekilas antara tata tertib sekolah dengan Permendikbud nomor 45 tahun 2014 tidak sama. Namun Ombudsman masih mendalami lagi lebih detailnya terkait tata tertib di SMA Negeri 1 Banguntapan.

"Jadi kalau tata tertib itu seharusnya menerjemahkan lebih lanjut Permendikbud (nomor) 45. Tetapi ada ketidaksinkronan, sejauh mana tidak sinkronnya, sedetail-detailnya kami masih melakukan analisis lebih lanjut," ungkapnya.

Selanjutnya, Ombudsman mendapatkan temuan tentang panduan tiga jenis seragam siswi yang semua contoh modelnya disertai atribut jilbab.

"Sehubungan dengan apakah ada kewajiban atau tidak mengenakan jilbab di sekolah itu nanti kita akan analisis juga. Apakah dengan cara seperti ini bisa dikategorikan wajib atau tidak, nanti kita akan analisis," tuturnya.

Ombudsman, lanjut Budhi, juga menemukan elemen penilaian akreditasi. Menurut Budhi di elemen penilian tersebut ternyata ada unsur-unsur yang memungkinkan diinterpretasikan sendiri oleh sekolah dalam bentuk kegiatan keagamaan di sekolah.

Budhi menegaskan Ombudsman belum sampai pada kesimpulan. Tetapi yang pasti mereka berharap agar disikapi oleh pemangku kebijakan terkait masalah ini secara komprehensif.

"Jadi tidak hanya satu kasus di SMA 1 Banguntapan, tapi secara komprehensif karena di samping dimensi kasusnya, kami melihat ada dimensi sistemiknya yang harus juga dilihat. Sehingga nanti kalau pun akan ada solusi, solusinya menyeluruh dan tuntas kita berharap tahun depan enggak terulang lagi kasus seperti ini," tandasnya.

Sebelumnya pada Jumat 29 Juli 2022, Ombudsman DI Yogyakarta meminta penjelasan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul. Setelah itu pada Rabu 3 Agustus 2022 Ombudsman meminta penjelasan dari guru koordinator Bimbingan Konseling (BK) dan guru BK kelas.

Kemudian pada Kamis 4 Agustus 2022, Ombudsman meminta pejelasan dari guru agama dan wali kelas SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul.

Baca juga: Murid Diduga Dipaksa Pakai Jilbab, 3 Guru dan Kepala Sekolah SMA Banguntapan 1 Dibebastugaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com