Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamasan Pusaka di Puncak Suroloyo Kembali Menyedot Kehadiran Warga dari Berbagai Daerah

Kompas.com - 31/07/2022, 08:10 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com –Hari pertama Tahun Baru Islam, 1 Muharram atau disebut sebagai 1 Suro bagi masyarakat Jawa, menyedot warga ke obyek wisata Puncak Suroloyo, Pedukuhan Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu yang membuat mereka berbondong ke sana adalah prosesi tradisi jamasan atau memandikan pusaka milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta.

Pusaka milik Keraton berupa tombak Kyai Manggala Murti dan songsong Kyai Makuta Dewa tersimpan di sana.

Baca juga: Peringati Satu Suro, Ribuan Orang Kunjungi Alas Purwo Banyuwangi

Kedua barang dimandikan warga di Sendang Kawidodaren. Sendang ini satu komplek dengan Puncak Suroloyo, sekitar setengah kilometer jauhnya. Puncak Suroloyo sendiri berada sekitar 60 menit berkendara dengan roda dua dari Wates, ibukota Kulon Progo.

“Penyucian (berupa) jamasan pusaka yang dilaksanakan setiap 1 Suro sekali. Pusaka ini pemberian Sultan IX (Sri Sultan Hamengku Buwono IX),” kata Surakso Kemat, juru kunci Sendang Kawidodaren, Sabtu (30/7/2022).

Prosesi jamasan dua pusaka milik Keraton Yogyakarta di Sendang Kawidodaren pada Pedukuhan Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga dari berbagai daerah antusias menghadiri jamasan itu.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Prosesi jamasan dua pusaka milik Keraton Yogyakarta di Sendang Kawidodaren pada Pedukuhan Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga dari berbagai daerah antusias menghadiri jamasan itu.

Jamasan Pusaka merupakan tradisi warga sejak lama. Rutinitas membersihkan pusaka merupakan penghargaan dan penghormatan warga pada keraton.

Prosesinya berlangsung mulai pukul 10.00 WIB, Sabtu ini. Diawali dengan kirab kedua pusaka menuju sendang, kirab diikuti juru kunci, abdi dalem dan sesepuh warga setempat. Kirab juga membawa gunungan hasil bumi, seperti sayur mayur hingga kopi, hasil usaha masyarakat. Warga mengikutinya di belakang.

Baca juga: Peringati Satu Suro, Ribuan Orang Kunjungi Alas Purwo Banyuwangi

Sendang Kawidodaren jadi tempat memandikan tombak dan songsong itu. Sendang ini mata air abadi yang berada di bawah pohon beringin besar. Airnya bening dan sejuk.

Sendang telah ditata berupa kolam kecil dan berada dalam ruang sekitar 3x6 meter dengan dinding yang dibangun untuk melindungi lokasi itu.

“Pusaka dijamas di sendang merupakan pesan keraton. Dengan harapan untuk dijaga dan dirawat,” kata Kemat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com