Petani asal Borobudur, Wartilah (40) turut berebut hingga mendapat kacang dan jagung. Ia juga membawa sebotol air dari sendang.
Wartilah berniat memasak kacang panjang sebagai sayur, sedangkan jagung ditanam. Ia berharap jagung tumbuh dengan baik saatnya nanti.
“Airnya untuk kesembuhan dari gatal-gatal,” kata Wartilah.
Jamasan pusaka di Suroloyo ini salah satu tradisi 1 Suro. Tradisi serupa berlangsung di banyak tempat.
Baca juga: Pengambilan Air Tirta Perwitasari Awali Proses Jamasan Pusaka Kabupaten Semarang
Kepala Bidang Adat, Tradisi Lembaga Budaya dan Seni dari Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayan) Kulon Progo, Wruhantoro mengungkapkan, tradisi menyambut tahun baru ini jamak di masyarakat Jawa.
“Yang masuk ke kami saja sangat banyak. Malam menjelang pergantian tahun saja ada tirakatan hingga wayangan di tengah warga. Jamasan pusaka juga banyak, salah satunya ada di Suroloyo ini,” kata Wruhantoro.
Tradisi masyarakat tetap lestari meski pandemi. Hanya saja, tradisi sempat berlangsung dalam sejumlah pembatasan, terutama terkait banyaknya peserta.
Kini, pemerintah melongarkan aktivitas masyarakat sehingga mulai banyak yang mendatangi berbagai gelar tradisi hingga obyek wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.