Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pembuat Minyak Kelapa Bertahan di Tengah Mahalnya Minyak Sawit

Kompas.com - 23/02/2022, 17:28 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Generasi yang lahir pada 1960-an sampai 1980-an mungkin jamak dengan minyak goreng yang terbuat dari kelapa atau sering disebut 'Klentik'

Di Gunungkidul, salah satunya yang masih setia dengan profesi pembuatan minyak kelapa adalah Tumi.

Wanita yang berusia 70 tahun ini mengaku sudah sekitar 50 tahunan menekuni profesi sebagai pembuat minyak dari kelapa yang diparut.

Baca juga: Ganjar Pastikan Akan Ada Operasi Pasar Minyak Goreng Rutin di Seluruh Jateng

Meski demikian, dia saat ini tak setiap hari membuat minyak kelapa karena usia rentanya. '

"Kadang setiap hari, kadang dua hari sekali, maklum sudah tua. Dulu waktu suami saya masih hidup setiap hari bikin minyak bahkan kelapa 1.000 butir hanya setengah bulan," kata Demi ditemui di rumahnya Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Baleharjo. Kapanewon Wonosari, Rabu (23/2/2022).

Sekali membuat minyak, sekarang Tumi hanya sekitar 50 butir kelapa, setelah diproses akan menghasilkan sekitar 3 liter minyak goreng.

Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Tumi Pembuat Minyak Kelapa di Gunungkidul Rabu (23/2/2022)

Cara pembuatan minyak goreng kelapa ini diperolehnya secara turun temurun.

Prosesnya cukup panjang dan melelahkan, jika mulai pukul 07.00 WIB selesainya sekitar pukul 15.00 WIB, dan jika yang diolah sekitar 100 butir bisa sampai pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Momen Mengantre Minyak Goreng Subsidi di Solo, Warga Saling Berkabar Lewat Foto Selfie di Grup WhatsApp

Untuk prosesnya, kelapa diparut, kemudian diambil santannya, lalu santannya dimasak, diaduk terus menerus hingga akhirnya mengental menjadi disebut 'blondo'.

Santan diolahnya menggunakan tungku yang bersumber dari kayu bakar, setiap hari dirinya berjibaku mengaduk sambil membetulkan kayu agar nyala apinya tetap.

Lalu blondo itu diperas menggunakan kain diambil minyaknya di dapur yang masih berlantai tanah miliknya.

"Sebelum punya mesin parut kelapa, suami saya yang memarut kelapa dengan tangan, suami saya sekarang sudah meninggal, saat ini saya dibantu anak saya," kata Tumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com