Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Jathilan, Warisan Budaya Tak Benda Sekaligus Tarian Tertua di Jawa

Kompas.com - 21/02/2022, 07:14 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tari Jathilan adalah tarian dengan gerakan menirukan para prajurit yang tengah menaiki kudanya.

Tari ini merupakan jenis tari tradisional yang bahkan disebut sebagai tarian tertua yang pernah ada di Tanah Jawa.

Baca juga: Didik Nini Thowok Memadukan Tarian China dan Musik Hindu

Asal tepatnya kesenian ini tidak diketahui, namun tari ini lekat dengan budaya dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca juga: Mengenal Capoeira, Seni Tarung dan Tari dari Brasil

Tari Jathilan memiliki banyak sebutan seperti kuda lumping, jaran kepang, dan kuda kepang.
Asal nama Tari Jathilan berasal dari kalimat berbahasa Jawa yaitu "jarane jan thil-thillan tenan," yang diartikan menjadi "kudanya benar-benar joget tak beraturan".

Baca juga: Tari Hudoq Asal Dayak, Tarian Pengusir Hama Bernuansa Mistis

Menjadi Warisan Budaya Tak Benda

Melansir laman Kemendikbud, Tari Jathilan telah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya tak benda.

Hal ini karena Tari Jathilan masuk ke dalam jenis kesenian yang hidup dan berkembang pada komunitas, dalam hal ini terutama masyarakat pedesaan.

Kuda lumping merupakan salah satu cabang kesenian yang sudah lama tumbuh dan berkembang di berbagai kabupaten di Jawa Tengah.Dok. warisanbudaya.kemdikbud.go.id Kuda lumping merupakan salah satu cabang kesenian yang sudah lama tumbuh dan berkembang di berbagai kabupaten di Jawa Tengah.

Sebutan seni kerakyatan juga disematkan kepada Tari Jathilan karena memang memiliki gerak yang mudah dikenal dan memasyarakat bahkan hingga saat ini.

Dengan unsur tari kuda-kudaan, penari Jathilan menggunakan properti kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan meniru gerak-gerik penunggang kuda.

Dari gerak pengendara kuda yang tak beraturan, Tari Jathilan bisa memunculkan gerak jingkrak yang teratur sehingga memiliki arti keindahan dan menjadi daya tarik.

Tarian Magis yang Dijaga Pawang

Dalam sebuah pertunjukan Tari Jathilan biasanya akan ada seorang pawang yang berjaga.

Ini tak lepas dari unsur magis yang melekat dalam kesenian ini yang telah dikenal luas.

Festival Jatilan tingkat Kabupaten Klaten Tahun 2018 di Lapangan Desa Kaputran Kecamatan Kemalang Selasa (24/07/2018).Dok. klatenkab.go.id Festival Jatilan tingkat Kabupaten Klaten Tahun 2018 di Lapangan Desa Kaputran Kecamatan Kemalang Selasa (24/07/2018).

Di tengah rampak dan riuhnya Tari Jathilan, biasanya akan ada penari yang kesurupan.

Penari ini akan bergerak melakukan atraksi berbahaya di luar nalar, seperti memakan pecahan kaca atau genteng.

Keberadaan pawang di tengah Tari Jathilan disebut sebagai pengendali roh yang merasuki penari tersebut.

Pawang juga bertugas menyadarkan para penari setelah dirasa terlalu lama dirasuki, atau mengganggu para penonton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com