Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 1.500 Monyet Ekor Panjang Diusulkan Diekspor Untuk Kepentingan Biomedis

Kompas.com - 18/01/2022, 18:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.500 monyet ekor panjang diusulkan untuk diekspor pada tahun ini. Ekspor monyet ini digunakan untuk keperluan biomedis.

“Untuk ekspor ini baru akan dibahas, besok 26 dan 27 Januari 2022. Pembahasan dengan LIPI membahas tentang kuota ekspor berapa termasuk monyet ekor panjang jadi itu bermacam-macam,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta (BKSDA Yogyakarta), Muhammad Wahyudi saat dihubungi, Selasa (18/1/2022).

Ia menyampaikan pada tahun lalu, Yogyakarta mengekspor monyet ekor panjang sebanyak 300 ekor tetapi jumlah tersebut masih dinilai terlalu kecil. Oleh sebab itu pada tahun ini kuota diusulkan naik menjadi 1.500 ekor.

Baca juga: 40 Monyet Ekor Panjang dan 4 Ular Piton Dilepasliarkan di Pulau Nusabarong

“Tahun lalu ada kuota 300 ekor dari daerah Gunungkidul, kemarin tapi kan terlalu sedikit 300 sehingga tahun ini kita usulkan kalau bisa 1.500,” katanya.

Wahyudi mengatakan bahwa untuk ekspor monyet ekor panjang bukanlah dari  pihak BKSDA Yogyakarta, tetap ada dua perusahaan di Indonesia yang sudah memiliki izin untuk ekspor monyet ekor panjang.

“Yang berhak ekspor itu yang ada izin di indonesia ada dua PT yang mendapatkan izin pertama adalah primaco dan kalau gak salah biofarma. Jadi yang mengekspor bukan dari BKSDA,” ucap dia.

Dia mengungkapkan biomedis yang dimaksud seperti pembuatan serum hingga membuat vaksin. Sebelum obat-obatan tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka akan diuji cobakan kepada hewan tersebut terlebih dahulu.

“Biomedis, iya pembuatan serum. manusia kan selalu bereksperimen dikasih salah satu hewan yang paling mirip manusia,” kata dia.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta monyet ekor panjang tersebar di berbagai lokasi seperti di Imogiri Bantul, Kulon Progo, hingga Gunungkidul. Lokasi terbanyak berada di Gunungkidul.

Baca juga: Suku Baduy Bantu Tangkap Puluhan Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul

“Habitatnya menyebar, Imogiri Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, sampai Magelang. Habitatnya itu membentang,” katanya.

Dengan ada ekspor ini menurutnya tidak akan merusak habitat atau ekosistem monyet ekor panjang di DIY. Pada prinsipnya monyet ekor panjang tidak akan keluar dari habitatnya jika ketersediaan makanan masih ada.

Wahyudi menambahkan, ekspor monyet ekor panjang ini tidak ada hubungannya dengan banyaknya monyet yang keluar dari habitatnya mencari makan ke rumah-rumah penduduk.

Baca juga: Wisatawan Dilarang Memberi Makanan ke Monyet Ekor Panjang di Danau Kelimutu, Ini Alasannya

“Sebenarnya dua hal yang berbeda ekspor karena ada kebutuhan untuk medis, kebetulan monyet ekor panjang jadi masalah,” ucap dia.

Dalam ‘panen’ monyet ekor panjang ini harus ditangkap hidup-hidup tidak boleh ditembak, karena monyet dibutuhkan hidup-hidup untuk kebutuhan biomedis.

“Mereka nggak ditembak ditangkap hidup-hidup pakai suku badui ada pawangnya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com