Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Malioboro Bantu Korban Erupsi Semeru, Sekaligus Luncurkan PIN Malioboro Indah Tanpa Memindah

Kompas.com - 10/12/2021, 15:39 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Malioboro, Yogyakarta, gelar aksi kemanusiaan penggalangan dana bagi korban erupsi Gunung Semeru.

Selain, itu para PKL juga meluncurkan pin bertuliskan Malioboro Indah Tanpa Memindah, sebagai bentuk keberatan adanya wacana relokasi PKL Malioboro.

Sebelum menggelar aksi kemanusiaan, para pedagang yang tersebar dari utara hingga selatan Jalan Malioboro mengenakan pita hitam di lengan mereka sebagai tanda berkabung atas bencana alam erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: 5 Hal Seputar Rencana Relokasi PKL Malioboro

Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (APKLY) Wawan Suhendra mengatakan, para PKL mengetahui betul apa yang dirasakan oleh para warga di daerah Lumajang yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.

"Sebagai PKL, kami mengerti betul arti kesusahan dan kesulitan yang hari ini sedang mengimpit saudara kami yang menjadi korban erupsi Semeru di Lumajang. Sebab, kami juga hidup akrab dengan kesusahan dan kesulitan. Terakhir, akibat pandemi Covid yang berkunjung datang," ujar dia saat ditemui di Malioboro, Jumat (10/12/2021).

Lanjutnya selama berdagang pada hari ini para PKL mengenakan pita berwarna hitam yang diikat di lengan para PKL. Sebagai bentuk berkabung dan berduka kepada para korban erupsi Semeru.

"Kami mengumpulkan donasi lewat kotak infak untuk sedikit mengulurkan bantuan dan meringankan beban para korban," kata dia.

Dalam kesempatan ini, dia bersama PKL lain menegaskan para PKL Malioboro keberatan jika harus dipindah dari lokasi saat ini. Para pedagang tak menolak jika dipercantik tetapi keberatan jika harus dipindahkan dari lokasi saat ini.

"Kami juga meluncurkan kembali PIN Malioboro Indah Tanpa Memindah. Penanda kesiapan kami di tata sedemikian rupa, tanpa dipindah," ucap dia.

Para PKL meyakini bahwa kawasan Malioboro dapat dipermak sedemikian rupa hingga menjadi lebih cantik tanpa harus melakukan relokasi kepada para pedagang yang sudah ada sekarang.

"Kami meyakini apapun yang diinginkan Pemerintah untuk Malioboro dan Kota Yogyakarta, dapat diraih dan dicapai tanpa harus memindah," katanya.

Disinggung soal kerja sama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan UNESCO terkait rencana relokasi PKL karena untuk mempertegas sumbu filosofis, menurutnya adalah mengada-ada. Karena tidak ada klausul khusus untuk pemindahan PKL Malioboro.

"Menata Malioboro sesuai ketentuan UNESCO kan tidak ada klausulnya memindah pkl yang sudah puluhan tahun disini. Memperindah kan tidak harus memindah kami," ucapnya.

Baca juga: Kawasan Malioboro Yogyakarta Tidak Menerapkan Penyekatan saat Nataru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com