Salin Artikel

PKL Malioboro Bantu Korban Erupsi Semeru, Sekaligus Luncurkan PIN Malioboro Indah Tanpa Memindah

Selain, itu para PKL juga meluncurkan pin bertuliskan Malioboro Indah Tanpa Memindah, sebagai bentuk keberatan adanya wacana relokasi PKL Malioboro.

Sebelum menggelar aksi kemanusiaan, para pedagang yang tersebar dari utara hingga selatan Jalan Malioboro mengenakan pita hitam di lengan mereka sebagai tanda berkabung atas bencana alam erupsi Gunung Semeru.

Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (APKLY) Wawan Suhendra mengatakan, para PKL mengetahui betul apa yang dirasakan oleh para warga di daerah Lumajang yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.

"Sebagai PKL, kami mengerti betul arti kesusahan dan kesulitan yang hari ini sedang mengimpit saudara kami yang menjadi korban erupsi Semeru di Lumajang. Sebab, kami juga hidup akrab dengan kesusahan dan kesulitan. Terakhir, akibat pandemi Covid yang berkunjung datang," ujar dia saat ditemui di Malioboro, Jumat (10/12/2021).

Lanjutnya selama berdagang pada hari ini para PKL mengenakan pita berwarna hitam yang diikat di lengan para PKL. Sebagai bentuk berkabung dan berduka kepada para korban erupsi Semeru.

"Kami mengumpulkan donasi lewat kotak infak untuk sedikit mengulurkan bantuan dan meringankan beban para korban," kata dia.

Dalam kesempatan ini, dia bersama PKL lain menegaskan para PKL Malioboro keberatan jika harus dipindah dari lokasi saat ini. Para pedagang tak menolak jika dipercantik tetapi keberatan jika harus dipindahkan dari lokasi saat ini.

"Kami juga meluncurkan kembali PIN Malioboro Indah Tanpa Memindah. Penanda kesiapan kami di tata sedemikian rupa, tanpa dipindah," ucap dia.

Para PKL meyakini bahwa kawasan Malioboro dapat dipermak sedemikian rupa hingga menjadi lebih cantik tanpa harus melakukan relokasi kepada para pedagang yang sudah ada sekarang.

"Kami meyakini apapun yang diinginkan Pemerintah untuk Malioboro dan Kota Yogyakarta, dapat diraih dan dicapai tanpa harus memindah," katanya.

Disinggung soal kerja sama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan UNESCO terkait rencana relokasi PKL karena untuk mempertegas sumbu filosofis, menurutnya adalah mengada-ada. Karena tidak ada klausul khusus untuk pemindahan PKL Malioboro.

"Menata Malioboro sesuai ketentuan UNESCO kan tidak ada klausulnya memindah pkl yang sudah puluhan tahun disini. Memperindah kan tidak harus memindah kami," ucapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/12/10/153952678/pkl-malioboro-bantu-korban-erupsi-semeru-sekaligus-luncurkan-pin

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke