Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Bojong Kulon Progo Tambah 25 Kasus, Total Jadi 36 Orang

Kompas.com - 12/03/2021, 19:17 WIB
Dony Aprian

Editor

KOMPAS.com - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, TH Baning Rahayujati mengumumkan terdapat adanya penambahan 25 kasus positif dari klaster bojong.

Dengan demikian total ada 36 kasus Covid-19 dari klaster bojong Kulon Progo.

Dari 25 kasus baru positif Covid-19, kata Baning, delapan orang di antaranya merupakan pamong desa.

"Kemudian hari ini, kami melakukan pengambilan sampel uji swab kepada mereka yang memiliki kontak erat tersebut untuk diperiksa di laboratorium balai besar veteriner (BBvet) Wates," ucap Baning, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Pemkab Kulon Progo Terapkan Sanksi Sita KTP untuk Perokok di Sembarang Tempat

Baning mengaku, pihaknya telah melakukan tracing pada 10-11 Maret 2021 lalu.

Hasilnya ada 51 orang diketahui melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Sementara itu, pelayanan di Balai Desa Bojong masih ditutup sementara sampai hasil tracing keluar.

Penambahan kasus baru dari klaster bojong berakibat Puskesmas Panjatan II hanya membuka pelayanan tertentu.

"Pelayanan puskesmas berjalan lancar seperti biasanya," ujarnya.

Sekadar diketahui, kemunculan klaster bojong diduga bermula dari acara hajatan pada 17 Februari 2021 dan kegiatan kerja bakti pada 27 Februari 2021 lalu di satu pedukuhan yang diikuti warga dari pedukuhan lain.

Selanjutnya dari kegiatan masyarakat itu ditemukan belasan warga di Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, positif Covid-19.

Mereka merupakan warga yang ikut dalam rangkaian kegiatan kerja bakti kampung.

“Ada warga yang terpapar tapi tidak ada keluhan,” kata Lurah Bojong, Dwi Andana via telepon, Senin (7/3/2021).

Baca juga: Muncul Klaster Kerja Bakti di Kulon Progo, Berawal dari Juru Masak Kehilangan Penciuman

Dwi mengungkapkan, terungkapnya penularan masal itu diawali pengakuan seorang warga yang mengeluh mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman.

Setelah memeriksakan diri, hasil pemeriksaan swab PCR menunjukkan warga ini positif Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com