Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Edik Marpada Mudik dengan Sepeda, Gowes 700 Km dari Cikarang ke Kulon Progo

Kompas.com - 12/04/2024, 18:18 WIB
Dani Julius Zebua,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Tidak boleh lupa peralatan bengkel, seperti kunci pas dan kunci L, hingga pompa kecil. Edik juga wajib membawa dua ban cadangan. 

Baca juga: Piala Dunia U-17: Suporter Timnas yang Tampil Nyentrik Saat Indonesia Tahan Panama, Gowes dari Temanggung dan Cat Tubuh

Persiapan lain adalah bawa makanan minuman cukup di jalan. Baju cukup dua setel. Perlengkapan safety  untuk diri sendiri juga wajib dipenuhi.

Persiapan yang matang seperti itu saja bahkan masih dikawatirkan keluarga, baik istri maupun orangtua.

“Keluarga kadang takut. Istri minta (tidak usah mudik bersepeda). Biasanya saya harus merayu  istri. Orangtua juga. Kalau hobi, tekat saja. Persiapan lebih baik,” katanya. 

Hal yang mengkhawatirkan di jalan tentu saja banyak. Contohnya, jalan halus tapi minim penerangan. Tentu saja hal ini berisiko saat malam.

Apalagi Edik lebih banyak melakoni perjalanan malam agar tidak cepat letih, tenaga tidak cepat terkuras akibat tubuh dipanggang sinar matahari. Ia tidak lupa bawa lampu sepeda. 

Belum lagi sibuknya jalan raya di musim mudik. Utamanya bus melaju kencang. Laju kendaraan besar seperti itu seolah tidak memandang ada manusia berkendara lain yang juga sama-sama punya hak di jalanan. 

Baca juga: Memilih Lampu Sepeda untuk Gowes di Malam Hari

Bus sering mendadak muncul di samping tanpa peringatan. Bahkan, saat bus menyalip, kernetnya sambil memberi aba-aba pesepeda seperti dirinya agar harus lebih minggir lagi. Padahal sepanjang perjalanan, Edik sudah sangat di pinggir.

Berbeda dengan truk, terutama truk tangki milik Pertamina. Truk-truk sudah memberi sinyal bunyi berulang sejak dari jauh.

Pesepeda seperti dirinya jadi bisa siap-siap melapangkan jalan bagi kendaraan besar yang mau menyalip.

“Beda dengan bis, sopirnya tidak ngertiin. Bis tiba-tiba muncul, kepalanya (kernet) keluar dan wus wus wus,” katanya.

Tantangan lain adalah banyak tanjakan. Ini pula tantangan terberatnya. Salah satunya  tanjakan Paguyangan dengan kemiringan panjang. Ia terpaksa turun tiga kali untuk istirahat. 

"Baru separuh. Dua kilo, turun, napas, minum, kumpulkan tenaga, jalan lagi sekilo lagi. Sampai ujung atas, turun lagi. Kalau langsung ke atas, senior pun tidak bakal mampu," kata Edik.

Perjalanan Edik yang penuh cerita dilakoni hampir 700 km. Ia melintas Jalan Pantai Utara hingga Brebes, Jalan Pejagan-Bumi Ayu, Ajibarang, Purwokerto, masuk Purworejo, dan Kulon Progo.

Baca juga: Biaya Haji Mahal, Pria Asal Kepri Putuskan Gowes ke Arab Saudi

Target perjalanan 2,5 hingga 3 hari atau tiba di malam Lebaran. Tapi ia banyak mengalah pada cuaca yang tidak tentu, karena hujan deras banyak ditemui sepanjang jalan.

Ia terpaksa menepi membiarkan hujan berlalu. Sekali waktu di Kota Cirebon, ban bocor dan harus perbaiki ban sendiri.  

Edik habiskan sekitar Rp 600.000 selama empat hari bersepeda. Ia banyak minum susu beruang agar tetap energik dalam perjalanan. Ia tidak minum kopi biar tidak terserang maag. 

Edik tiba Rabu (10/4/2025) pukul 23.30 WIB. Ia masih fit dan bugar. Jadilah Edik berlebaran dengan keluarga besarnya di tanah kelahiran, Panjatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com