Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Permukiman di Gunungkidul, Monyet Ekor Panjang Curi Makanan dan Pukuli Kambing Warga

Kompas.com - 18/03/2024, 17:02 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Konflik manusia dan monyet ekor panjang (MEP) terus terjadi di Kalurahan Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Bahkan monyet sempat memukuli kambing petani.

Ulu-ulu (perangkat) Kalurahan Purwodadi, Suroyo mengatakan, jika konflik dengan monyet ekor panjang sudah meresahkan warga Kalurahan Purwodadi. Bahkan warga sampai kewalahan mengusir monyet karena saking banyaknya monyet yang datang.

"Sekali datang sampai 500 ekor, mereka memakan apa saja yang disukai manusia. Seperti jagung, kacang, hingga singkong," kata Suroyo saat dihubungi melalui telepon Senin (18/3/2024).

Baca juga: Kawanan Monyet Ekor Panjang di Situbondo Rusak Permukiman Warga dan RS

Dijelaskannya, monyet ekor panjang di kalurahan Purwodadi ada 9 kelompok. Mereka berpindah tempat mencari makan. Ladang petani yang siap panen, diserbu ratusan ekor secara bergantian.

"Sejak tiga tahun terakhir monyet ekor panjang sampai masuk ke permukiman. Bahkan mengambil telur dan memukuli kambing petani," kata dia.

Suroyo menyebut upaya yang dilakukan petani seperti memasang jaring dan mengusir kurang efektif. Bahkan serangan tidak berkurang.

"Ya kerugian petani beragam, dari Rp 600.000 sampai Rp1 juta, tapi kan berpindah-pindah lokasinya. Jika dihitung banyak," ucap dia.

Sejak beberapa hari terakhir dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul memberi pakan pisang dan ketela yang disebar. Diharapkan mengurangi konflik antara manusia dan monyet ekor panjang.

"Tapi untuk monyet yang besar jarang makan, untuk monyet kecil mereka makan," kata Suroyo.

Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, pihaknya memberikan pakan monyet di empat titik, yakni Purwodadi, Tepus, Giripanggung, dan Sidoharjo.

Selain itu, pihakya juga menyusun kajian penanganan monyet ekor panjang bersama dengan UGM. 

"Iya nanti pakan diberikan selama 10 bulan," kata Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com