Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Tradisi Nyadran Seribu Ingkung Jelang Ramadhan di Gunungkidul

Kompas.com - 26/02/2024, 13:43 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan warga datang menghadiri nyadran seribu ingkung atau kirim doa kepada leluhur sebelum bulan puasa di petilasan Raden Mas Tumenggung Djoyo Dikromo Secuco Ludiro, di Padukuhan Blarangan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (26/2/2024).

Dalam acara ini, diklaim terdapat seribu ekor ingkung atau ayam utuh yang dimasak dengan bumbu gurih.

Dari pengamatan di lokasi, warga sejak pagi datang membawa tenggok atau tempat nasi yang diberi alas daun pisang berisi nasi gurih dan ayam ingkung.

Setelah seluruh warga berkumpul, doa dimulai dari tokoh masyarakat setempat di depan petilasan Raden Mas Tumenggung Djoyo Dikromo Secuco Ludiro.

Baca juga: Mengenal Tradisi Nyadran Dam Bagong dan Cerita Ki Ageng Menak Sopal di Trenggalek

Bagi pemeluk agama lain selain Islam juga dipersilakan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.

Setelah berdoa, panitia membagikan bungkusan, lalu warga yang datang memasukkan sebagian makanan ke dalam plastik berwarna putih itu.

Makanan itu lalu dibagikan kepada warga yang datang tetapi tidak membawa makanan.

"Kegiatan nyadran ini dilakukan setiap tanggal 15 ruwah (penanggalan jawa, kalau penanggalan Islam sya'ban) setiap tahunnya. Tidak hanya dari padukuhan Blarangan, tetapi juga warga lainnya dari luar kota datang," kata Lurah Sidorejo Sidik Nur Syafe'i kepada wartawan di lokasi.

Nyadran warga Padukuhan Blarangan, Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul. Senin (26/2/2024)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Nyadran warga Padukuhan Blarangan, Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul. Senin (26/2/2024)

Dikatakannya, ribuan warga yang datang membawa ingkung untuk ucapan rasa syukur, dan berbagi dengan warga lainnya. Pelaksanaan ritual ini sudah dilaksanakan ratusan tahun lalu oleh masyarakat sekitar.

"Yang ritual setiap tahun ini bisa dihitung banyak sekali ingkung, bisa mencapai 1000 ingkung lebih. Namun dalam acara ini diistilahkan nyadran 'seribu ingkung," kata dia.

Disinggung mengenai harga bahan pokok termasuk beras yang sedang melambung tinggi, Sidik mengatakan, bagi masyarakat tidak ada kata rugi untuk bersedekah.

"Persepsi masyarakat Sidorejo secara umum, nguri-uri adat tradisi warga masyarakat sangat antusias. Meskipun ada krisis pangan dan keuangan, bagi warga percaya sodakoh bisa melancarkan rejeki," kata dia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, tradisi masih tetap dijaga hingga saat ini. Di berbagai tempat di bumi Handayani masih mempertahankan adat dan tradisi.

Tradisi seperti nyadran seperti ini untuk mempersatukan warga. Selain itu, juga makna kepemimpinan saat itu yang mempersatukan warga.

"Tradisi bisa mengumpulkan ribuan orang yang jarang ketemu. Ini mengandung makna tokoh yang kala itu hidup masih bisa menyatukan warga hingga saat ini,"ucap Sunaryanta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com