Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri dan Cucunya Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Cipali

Kompas.com - 17/12/2023, 14:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) sore, merenggut 12 nyawa.

Di antara 12 korban, terdapat tiga orang yang merupakan anggota keluarga. Mereka adalah pasangan suami istri, Mashudi (57) dan Yekti Nugrahanti (45); serta cucunya, Adelia (5).

Korban berasal dari Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Anak Mashudi dan Yekti, Ahmad Hasya Rosyadan (13), juga berada dalam bus tersebut. Hasya selamat meski mengalami luka di bagian kaki.

Kepala Dusun Salam 1 Harsoyo mengatakan, keluarga tersebut sedianya hendak liburan ke Jakarta.

Mashudi dan Yekti juga berencana menengok salah satu anaknya yang bekerja di Jakarta. Terlebih lagi, anaknya baru selesai membangun rumah di sana.

Baca juga: Kecelakaan Bus Handoyo di Cipali, RK Tersangka, Sopir Kedua dan Kenek Saksi

Diantar Harsoyo, Mashudi dan keluarganya bertolak ke Jakarta dari Terminal Secang, Magelang. Mereka berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB.

"Sampai Terminal Secang karena sudah booking itu mintanya semua keluarga mintanya duduk di depan. Katanya mau lihat-lihat, anak cucunya mau lihat keadaan, mau duduk di depan," ujarnya, Sabtu (16/12/2023), dikutip dari Tribun Jogja.

Namun, beberapa jam kemudian, Harsoyo menerima berita duka tersebut.

Anak korban, Hasya, yang selamat dari insiden itu, mengabarkan bahwa bus yang dinaikinya mengalami kecelakaan.

"Dia berpesan diparingi (diberi) sabar yang di rumah," ucapnya.

Baca juga: Rindu Itu Pupus di Km 73 Tol Cipali...

Jenazah korban kecelakaan di Tol Cipali dimakamkan


Tiga jenazah korban kecelakaan di Tol Cipali tiba di rumah duka pada Sabtu sekitar pukul 08.30 WIB.

Sebelum dimakamkan, jenazah dishalatkan di masjid setempat.

Di momen itu, tampak anak korban, Hasya, terduduk di kursi roda. Beberapa bagian tubuhnya terlihat dibalut perban.

Di tengah kesakitan dan rasa dukanya, Hasya turut mendoakan keluarganya yang berpulang.

Sekitar pukul 12.17 WIB, tiga jenazah korban dibawa ke permakaman umum yang tak jauh dari rumah duka.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali yang akibatkan 12 Orang Tewas

 

Sopir bus Handoyo jadi tersangka kecelakaan di Tol Cipali

Bus PO Handoyo yang mengalami kecelakaan di tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) berada di sekitar Gerbang Tol Cikopo, Sabtu (16/12/2023).KOMPAS.COM/FARIDA Bus PO Handoyo yang mengalami kecelakaan di tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) berada di sekitar Gerbang Tol Cikopo, Sabtu (16/12/2023).

Dalam kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali, polisi telah menetapkan Rinto Katana (28) sebagai tersangka. Dia merupakan sopir kedua bus Handoyo.

Polisi menetapkan Rinto karena dianggap lalai.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Cipali, 2 Sopir Bus Handoyo Diperiksa Maraton

Berdasarkan gelar perkara, diketahui bahwa jalan yang dilalui bus terdapat rambu petunjuk ada putaran ke kiri dan rambu peringatan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.

Namun, Rinto diduga memacu bus dalam kecepatan tinggi, hingga kemudian bus bernomor polisi AA 7626 OA itu terguling dan melintang di jalan.

Baca juga: 2 Korban Bus Terguling di Tol Cipali Tak Tercantum Dalam Manifes Tiket

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Fakta-fakta Tiga Anggota Keluarga asal Magelang Meninggal Dunia Kecelakaan Bus Handoyo di Cipali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Yogyakarta
Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com