Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai TInggi, Pemerintah DIY Minta Petani Bertanam dengan Teknologi

Kompas.com - 14/12/2023, 17:37 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai diklaim masih tinggi di beberapa pasar Yogyakarta. Kemarau panjang diduga menjadi pemicu tingginya harga cabai karena petani beralih menanam dengan pola tanam palawija.

Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono mengatakan, petani memiliki kebiasaan menanam tanaman dengan komoditas yang sama di suatu daerah. Hal ini akhirnya membuat komoditas tertentu, misalnya cabai, langka di musim-musim tertentu.

Baca juga: Curhat Penjual Cabai di Semarang, Sering Diprotes Pembeli karena Harga Cabai Mahal Jelang Nataru

"Kita sudah dorong agar pakai teknologi sehingga rantai pasok itu terjaga terus. Sementara yang lain masih terkendali, tapi beberapa kita masih bergantung pada impor seperti bawang putih," kata Beny, Kamis (14/12/2023).

Beny menyampaikan, di wilayah DIY pasokan pangan saat menjelang natal dan tahun baru ini masih cenderung aman. Namun terjadi perbedaan harga di tiap kabupaten atau kota.

Menurut dia, dari sisi permintaan dan suplai barang masih dalam kategori aman.

Namun jika konsumsi sesuai dengan kebutuhan dan bukan karena keinginan, dia yakin tidak akan terjadi inflasi daerah.

Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying saat menjelang nataru.

Namun, apabila konsumsi sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan maka tidak terjadi peningkatan inflasi daerah.

"Jangan sampai terjadi panic buying karena akan pengaruh tingkat inflasi, kita dibantu tiap minggu kemampuan daerah mengendalikan inflasi," ucap dia.

Terkait perbedaan harga antar kabupaten dan kota menurutnya tidak terlalu ekstrem, perbedaan tiap kabupaten hanya tipis.

"Masih stabil, kita juga sidah koordinasi dengan wilayah untuk menjaga pasokan," kata dia.

Baca juga: Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Baubau Tembus Rp 450.000 Per Kg

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY Yuna Pancawati mengatakan, di seluruh kabupaten/kota pada 4-12 Desember memang terjadi perbedaan gejolak harga di pasaran.

"Di Sleman terdapat pada cabai merah besar, (harga) bawang merah dan putih turun," katanya.

Sedangkan di Kulon Progo, secara umum harga stabil, tetapi untuk harga cabai rawit merah dan merah keriting masih tinggi.

Di Gunungkidul, harga cabai cenderung stabil tinggi. Sementara untuk Kota Yogyakarta harga komoditas bawang, cabai, dan daging ayam mulai sedikit naik harganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com