Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Politik di Indonesia Disebut Mahal, Berapa Gaji Anggota Dewan di DPRD DIY?

Kompas.com - 12/12/2023, 14:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis menyinggung masalah ongkos politik di Indonesia yang begitu besar hingga mencapai miliaran rupiah.

Lalu berapa gaji anggota dewan tingkat provinsi tiap bulannya?

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DIY Imam Pratanadi membeberkan gaji dewan berbeda-beda antara pimpinan atau ketua dan anggota dewan.

Baca juga: Persoalkan Biaya Politik Tinggi, Jusuf Kalla: Bikin Orang Jadi Korupsi

Ketua dewan per bulan mendapatkan gaji sebesar Rp 44 juta perbulannya.

"Untuk ketua dewan itu di angka Rp 44 Juta lebih sedikit perbulan. Bukan (gaji pokok) sudah termasuk semua (tunjangan)," kata dia, Senin (11/12/2023).

Sedangkan untuk wakil ketua perbulan mendapatkan Rp 39 juta lebih, dan tertinggi justru didapat oleh anggota dewan yang mencapai Rp 51 juta.

"Wakil besaran Rp 39 juta lebih sedikit, kalau anggota berdasarkan aturan di Rp 51 juta sekian," kata dia.

Imam membeberkan nominal tersebut termasuk berbagai tunjangan yang diterima seperti tunjangan keluarga, beras, dan juga jabatan.

Kemudian tunjangan yang menjadi pembeda adalah tunjangan transportasi bagi anggota dewan.

Tunjangan transportasi diberikan kepada anggota dewan karena anggota dewan tidak mendapatkan kendaraan operasional berupa mobil, sedangkan pimpinan mendapatkan fasilitas kendaraan transportasi.

"Pimpinan mendapatkan kendaraan operasional, sehigga tidak mendapat tnujangan transportasi. Itu salah satunya yang kemudian membuat (gaji) anggota itu lebih tinggi," beber dia.

Lanjut Imam, bagi ketua DPRD DIY gaji disamakan nominalnya dengan Gubernur DIY.

"Jadi kalau gaji pokok yang disetarakan pak Gubernur itu pada komponen uang representasi, besarannya Rp 3 juta," ucapnya.

Selain itu, penyebab anggota dewan memiliki gaji lebih tinggi dibanding ketua karena ada tunjangan yang diterima tetapi ketua tidak mendapatkannya, yakni tunjangan komisi, tunjangan Badan Kehormatan (BK), tunjungan Panitia Khusus (pansus), tunjungan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), serta tunjangan reses.

Ongkos politik besar

Sebelumnya, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis menyinggung masalah ongkos politik di Indonesia yang begitu besar hingga mencapai miliaran rupiah.

Menurut Romo Magnis, ongkos politik yang tinggi membuat wakil rakyat banyak diisi oleh orang super kaya dan orang yang mendapat sponsor. Hal ini membuat kepentingan rakyat kecil, termasuk nelayan dan petani kecil, sangat berpotensi terpinggirkan.

"Partai yang membela petani kecil, nelayan kecil, orang yang hidup dari pinggir jalan di daerah-daerah yang tertinggal dan sebagainya, kita tidak punya partai yang mementingkan mereka," kata Romo Magnis dalam diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

"Itu juga ada kaitan dengan kenyataan bahwa menjadi politisi begitu mahal karena harus bayar Rp 4-6 miliar," imbuhnya.

Ia lantas membandingkan ongkos politik di Indonesia dengan negara lain. Di Jerman misalnya, ongkos politik yang dibutuhkan seseorang untuk duduk di kursi parlemen hanya sekitar 13.000 euro atau setara dengan Rp 200 juta.

Baca juga: Romo Magnis Singgung Politik Uang di RI Terlalu Mahal, Sulit Wakili Orang Kecil

Ia lalu membayangkan perlu berapa lama seseorang dengan pendapatan rata-rata mampu duduk di kursi parlemen dengan biaya yang tinggi tersebut.

"Gaji saya terakhir waktu jadi profesor itu Rp 5,5 (juta). Itu bukan miliar, (tapi) juta. Berapa bulan, berapa tahun saya tidak boleh makan, supaya bisa mencalonkan diri menjadi anggota partai?" ucap Romo Magnis.

Kondisi ini kata Romo Magnis, membuat parlemen banyak diisi dengan orang yang memiliki kepentingan tertentu.

Menurutnya, jika bukan orang kaya, anggota partai yang duduk di kursi parlemen dengan sponsor hanya akan berpikir bagaimana caranya mengembalikan sponsor yang diterima jika sudah terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com