Bacapres Anies Baswedan enggan mengomentari hal tersebut, namun dia mengaku siap bertanding bila nantinya duet Prabowo-Gibran terealisasi.
"Kita belum tahu, yang sudah kita tahu adalah keputusan MK. Tentang siapa yang menjadi pasangan (Prabowo), kita belum tahu sekarang," tutur Anies, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: Demokrat Bantah Rencanakan Penolakan Saat Anies Berkunjung ke Aceh
"Jadi sebelum ada kepastian (Prabowo-Gibran), saya juga tidak mau berspekulasi. Maka itu, kami fokusnya pada pendaftaran," imbuhnya.
Anies menyatakan, dia juga akan menghormati putusan MK terkait aturan tersebut.
"Setiap keputusan pengadilan harus kita hormati, hargai, dan itu bersifat mengikat. Bagi kami fokusnya adalah untuk mendaftar tanggal 19 (Oktober) besok," tegasnya.
Pengamat Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh. Abdul Hakim mengakui bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk Gibran maju sebagai cawapres pada Pilpres mendatang.
"Kalau dilihat dari momentum, memang ini momentum luar biasa untuk Gibran bisa melakukan akselerasi karier politik," papar Abdul.
Baca juga: Usai Putusan MK, Baner Prabowo-Gibran Bermunculan di Bandung
Akan tetapi, bila Gibran maju saat ini akan sama saja dengan mengonfirmasi dugaan adanya dinasti politik.
"Pada akhirnya, legacy Pak Jokowi selama 10 tahun, dengan kepercayaan publik yang sangat tinggi, bisa jadi tertutup oleh narasi (dinasti) politik, kalau dia (Gibran) benar-benar maju sebagai cawapres," bebernya.
Oleh karena itu, dia berharap Gibran tidak memutuskan maju pada Pilpres 2024.
"Kalau saya sedikit berharap Gibran memutuskan untuk tidak maju, walaupun momentumnya sangat berpihak kepada dia untuk maju sebagai cawapres," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.