Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Menoreh Kebakaran karena Warga Bakar Sampah, Api Hanguskan 18,5 Hektar

Kompas.com - 16/10/2023, 15:18 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seluas 18,5 hektar lahan hutan terbakar di wilayah Pedukuhan Tejogan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lahan terbakar merupakan sebagian dari kawasan hutan lindung di bawah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY. 

Hutan lindung ini merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk konservasi.

Baca juga: Truk Tangki Angkut Bantuan Air Bersih untuk Dusun Kekeringan Jatuh ke Jurang Bukit Menoreh

Berbagai macam jenis pohon dan satwa ikut terbakar di dalam hutan. 

"Hutan (yang terbakar) ini masuk dalam kawasan hutan lindung, hutan bertujuan untuk konservasi," kata Suroso, penyuluh kehutanan Dinas Kehutanan DIY di lokasi kebakaran, Senin (16/10/2023). 

KPH Dinas LHK mengelola 60 hektar hutan lindung yang berada di Tejogan. Hutan berdampingan dengan hutan produksi yang hasil hutannya bisa dimanfaatkan. 

Hutan ini berada di lereng Menoreh yang sulit dijangkau transportasi. Sepertiga hutan lindung terbakar sejak Minggu (15/10/2023) siang. 

Kebakaran diduga terkait kelalaian warga sekitar hutan yang tengah membakar sampah. Cuaca panas, kering dan berangin mendukung api merembet cepat ke kawasan hutan. 

LHK DIY mengalami kerugian besar akibat kebakaran, meski kerugian belum bisa diperkirakan. Suroso mengatakan, kerugian terbesar pada banyak satwa di dalamnya dan pernafasan lingkungan.

“Kerugian pada ekologi memang luar biasa,” kata Suroso.

Baca juga: Lahan Seluas 3 Hektar di Bukit Menoreh Terbakar

Tindak kelalaian tidak bisa didiamkan. Kantornya melaporkan perbuatan ini ke polisi. Pihaknya masih berkoordinasi dengan polisi agar kelalaian seperti itu bisa dijerat hukum.

“Saya dengar para saksi sudah diperiksa. Sedangkan yang bersangkutan terkait kelalaian masih drop, mungkin kaget karena kok bisa sebesar ini,” katanya. 

Sementara itu, Dukuh (kepala dusun) Tejogan, Fauzan mengungkapkan, api berasal dari arah dusun sebelah, yakni Selo Timur yang berada di Selatan. Api terus naik ke perbukitan di  Utara.

Hutan milik dinas kehutanan yang paling terdampak akibat kebakaran ini.

“Sampai hari ini masih ada titik api terutama di batang-batang kayu di wilayah kehutanan. Di dalamnya, ikut terbakar pohon jati, sonokeling, sengon orak-arik,” kata Fauzan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com