Salin Artikel

Bukit Menoreh Kebakaran karena Warga Bakar Sampah, Api Hanguskan 18,5 Hektar

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seluas 18,5 hektar lahan hutan terbakar di wilayah Pedukuhan Tejogan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lahan terbakar merupakan sebagian dari kawasan hutan lindung di bawah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY. 

Hutan lindung ini merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk konservasi.

Berbagai macam jenis pohon dan satwa ikut terbakar di dalam hutan. 

"Hutan (yang terbakar) ini masuk dalam kawasan hutan lindung, hutan bertujuan untuk konservasi," kata Suroso, penyuluh kehutanan Dinas Kehutanan DIY di lokasi kebakaran, Senin (16/10/2023). 

KPH Dinas LHK mengelola 60 hektar hutan lindung yang berada di Tejogan. Hutan berdampingan dengan hutan produksi yang hasil hutannya bisa dimanfaatkan. 

Hutan ini berada di lereng Menoreh yang sulit dijangkau transportasi. Sepertiga hutan lindung terbakar sejak Minggu (15/10/2023) siang. 

Kebakaran diduga terkait kelalaian warga sekitar hutan yang tengah membakar sampah. Cuaca panas, kering dan berangin mendukung api merembet cepat ke kawasan hutan. 

LHK DIY mengalami kerugian besar akibat kebakaran, meski kerugian belum bisa diperkirakan. Suroso mengatakan, kerugian terbesar pada banyak satwa di dalamnya dan pernafasan lingkungan.

“Kerugian pada ekologi memang luar biasa,” kata Suroso.

Tindak kelalaian tidak bisa didiamkan. Kantornya melaporkan perbuatan ini ke polisi. Pihaknya masih berkoordinasi dengan polisi agar kelalaian seperti itu bisa dijerat hukum.

“Saya dengar para saksi sudah diperiksa. Sedangkan yang bersangkutan terkait kelalaian masih drop, mungkin kaget karena kok bisa sebesar ini,” katanya. 

Sementara itu, Dukuh (kepala dusun) Tejogan, Fauzan mengungkapkan, api berasal dari arah dusun sebelah, yakni Selo Timur yang berada di Selatan. Api terus naik ke perbukitan di  Utara.

Hutan milik dinas kehutanan yang paling terdampak akibat kebakaran ini.

“Sampai hari ini masih ada titik api terutama di batang-batang kayu di wilayah kehutanan. Di dalamnya, ikut terbakar pohon jati, sonokeling, sengon orak-arik,” kata Fauzan. 

Ia berharap, kebakaran menjadi pelajaran bersama. Terutama, kebakaran telah merusak hutan yang berdiri untuk tujuan penghijauan dan penahan air. 

Bakar sampah

Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) mengungkapkan api berasal dari wilayah Pedukuhan Selo Timur, Kokap sejak Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 13.00 WIB. 

Api diduga terkait warga membersihkan lahan dari daun dan dahan kering dengan cara membakar sekitar pukul 08.00 WIB. Warga ini pulang ke rumah untuk istirahat dan makan siang sekitar pukul 11.30 WIB.

“Api dalam kondisi padam saat ditinggal,” kata Novi pada kesempatan sebelumnya.

Ternyata, muncul kebakaran sekitar pukul 13.00 WIB. Api merembet ke mana-mana. Api tidak mudah dikendalikan hingga skala yang lebih luas. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/16/151826478/bukit-menoreh-kebakaran-karena-warga-bakar-sampah-api-hanguskan-185

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke