Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Seniman "Deklarasikan" Sujiwo Tejo dan Nasirun Jadi Capres-Cawapres Alternatif...

Kompas.com - 18/08/2023, 07:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Pemilu 2024, seniman dari berbagai daerah berkumpul di studio lukis milik Nasirun di Bantul, DI Yogyakarta, untuk mendeklarasikan capres dan cawapres alternatif.

Capres dan cawapres alternatif ini adalah Sudjiwo Tedjo dan Nasirun. Deklarasi capres dan cawapres alternatif ini dibacakan Inayah Wahid, putri dari Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Baca juga: Kisah di Balik Lukisan Penunggang Gelombang Karya Sujiwo Tedjo...

Seniman sekaligus budayawan Sujiwo Tejo mengatakan, tujuan dari deklarasi capres dan cawapres alternatif ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar tidak terlalu serius menghadapi Pemilu 2024.

“Kami mengajak masyarakat agar tidak terlalu serius karena Pemilu ini adalah peristiwa kebudayaan, jangan terlalu serius,” ujar Sujiwo Tejo saat ditemui di Studio Nasirun, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Kamis (17/8/2023).

Lanjut Sujiwo Tejo, sebutan kadrun dan cebong masih sering dilontarkan oleh masyarakat yang berbeda pandangan politik. Padahal, elite politik sudah tidak ada apa-apa, tetapi di masyarakat masih terjadi polarisasi.

“Makanya kami pamerkan lukisan pemain catur, karena tipenya pemain catur itu seseriusnya catur mereka sadar bahwa itu hanya permainan,” ucap dia.

Dalam deklarasi capres dan cawapres alternatif ini, Sujiwo Tejo menegaskan bahwa selama pemilu belum ada yang mengedepankan kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan.

“Selama ini budaya belum jadi panglima, selama Bung Karno, Pak Harto ekonomi jadi panglima. Kapan kita dipimpin oleh orang yang mengedepankan budaya sebagai panglima,” kata dia.

Dia mencontohkan, dana desa selama ini digunakan untuk membangun infrastruktur jarang ditemui sanggar tari dibangun dengan menggunakan dana desa yang di dapat.

Menurut dia banyak kepala desa yang beralasan jika membangun kebudayaan seperti sanggar tari sulit dihitung perputaran ekonominya.

“Misalnya di Bojonegoro ada tari Temul, nanti berapa. Bisa dihitung multiplayer effect, berapa kali pentas, berapa banyak turis datang,” kata dia.

Baca juga: Pesan Soimah untuk Sujiwo Tejo yang Baru Berulang Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com