Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Pukul dan Paksa Pelajar Belikan Miras, Terungkap Motifnya Kesal Diteriaki di Jalanan

Kompas.com - 04/08/2023, 19:37 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pemuda berurusan dengan polisi setelah memukul satu pelajar di sekitaran angkringan di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya itu, pelaku pemukulan juga memeras pelajar itu.

Pelajar tersebut adalah HADP (16), asal Kapanewon Lendah. Ia melaporkan perbuatan EPPP (31) pada Polres Kulon Progo.

“Korban melaporkan penganiayaan itu dan pelaku ditangkap,” kata Kasi Humas Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi), Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Penganiayaan Kepala SMA di Padang Terungkap, Motifnya gara-gara Sengketa Yayasan PGAI

Penganiayaan disertai pemerasan berlatar masalah sepele. Kanit III Satreskrim Polres Kulon Progo, IPDA Tavif Heri Setiawan mengungkap, kedua orang sebenarnya tidak kenal satu sama lain.

Tapi, keduanya terjadi salah paham saat bertemu di jalan. Pasalnya, HADP dianggap melakukan perbuatan tidak menyenangkan pada EPPP saat itu.

Si pemuda tidak terima dan mencari keberadaan HADP. EPPP akhirnya bisa mendapat nomor WhatsApp HADP.

Dibantu seorang teman, mereka bisa bertemu di sebuah angkringan di jalan Sentolo-Brosot, Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo.

“Pelaku mencari informasi, diketahui lokasi sekolahnya, kemudian ketemu,” kata Tavif.

Penganiayaan terjadi di sana. “Sebenarnya mereka tidak saling kenal,” imbuh Tavif.

Baca juga: Pembunuh Pemilik Toko Jamu di Karawang Ditangkap, Motifnya Sakit Hati

Setelah dari Demangrejo, pelaku memaksa HADP ke kawasan lapangan tenis Stadion Cangkring di Kalurahan Bendungan, Wates.

Di sana, pelaku memaksa korbannya untuk beli dua botol anggur. Selanjutnya, pelaku mengajak lagi ke angkringan di Timur SMP Negeri 4.

EPPP menyuruh si pelajar untuk pinjam uang ke teman. HADP minta tolong ke temannya untuk menemani pinjam uang ke neneknya.

Setelah dapat, ia menyerahkan uang ke EPPP. Senilai Rp 1,4 juta, terdiri 1,3 juta dari neneknya dan 100.000 dari temannya. Diduga uang akan dibelikan minuman keras.

"Uang memang belum dipakai, tapi diduga untuk beli miras," kata Tavif.

Karena perbuatannya, HADP dan keluarganya melaporkan kasus ini ke polisi. Setelah mendapatkan visum dan beberapa keterangan saksi, polisi menangkap EPPP.

Baca juga: Tiga Remaja yang Diduga Seret Anjing Pakai Motor Menyerahkan Diri, Motifnya Iseng

EPPP sendiri menceritakan, ia yang sedang naik motor malah dipepet rombongan bermotor pelajar berseragam di kawasan Serut, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih. Para pelajar meminta pemuda yang bekerja sebagai fotografer itu berhenti.

Seorang pelajar yang berada paling dekat malah meneriaki EPPP. Beruntung warga sekitar datang lalu membubarkan rombongan.

Peristiwa itu membuat si pemuda geram. Ia mencari si pelajar berdasar seragam yang digunakan saat menghentikan EPPP. Ia berniat membuat perhitungan.

“(Saat bersama rombongan) dia masih berseragam. Tahu kalau itu seragam sekolah Kulon Progo. Saya dan teman nyari ke sekolah, ketemu dan dapat WA-nya,” kata EPPP.

Tetapi, ia menolak dianggap telah menganiaya maupun memeras korbannya.

Karena perbuatanya, polisi menangkap pemuda itu atas dugaan penganiayaan dan pemerasan. Polisi menjeratnya dengan pasal 80 ayat 1, juncto pasal 76c Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah kembali diubah dengan UU RI nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan pasal 368 KUHP atau Pasal 335 ayat 1 KUHP. “Ancaman sembilan tahun penjara,” kata Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com