Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternak di Lokasi Temuan Antraks di Gunungkidul Disuntik Vaksin Selama 10 Tahun

Kompas.com - 28/07/2023, 17:58 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Dinas Peternakan dan Kesehatan Gunungkidul, DI Yogyakarta, akan memberikan vaksinasi antraks selama 10 tahun di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu. Ada ribuan ternak yang akan diberikan vaksin. 

"Vaksin di lokasi tidak hanya diberikan sekali. Tapi, akan rutin diberikan selama sepuluh tahun ke depan di zona (antraks) tertular dan terancam," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widiastuti saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (28/7/2023). 

Baca juga: Tanah Negatif Spora Antraks, Warga di Gunungkidul Tetap Diimbau Hati-hati

Dijelaskannya, vaksin antraks disuntikkan ke ternak dua kali dalam setahun, dan akan dilakukan selama 10 tahun di Padukuhan Jati. Hal ini untuk mengamankan ternak di Padukuhan Jati. 

"Yang berisiko itu kan lingkungannya, jadi ketika ada ternak baru akan segera divaksin, memberikan daya tahan tubuh terhadap lingkungan. Misalnya lingkungan tersebut ada spora," kata Retno. 

Retno mengatakan, untuk saat ini ada sekitar 2.000 ekor ternak yang terdiri dari kambing dan sapi di Padukuhan Jati. Proses pemberian vaksin antraks terhadap ternak warga sudah dimulai dengan penyuntikan antibiotik dan harus jeda dua minggu. 

Baca juga: Satu Warga Positif Antraks, Dinkes Gunungkidul Masih Menelusuri Asal Penularan

Sebenarnya dua minggu dari penyuntikan antibiotik jatuh pada Rabu (26/7/2023). Namun karena bersamaan dengan sosialisasi penyakit LSD, maka vaksin baru dimulai Selasa 1 Agustus 2023 mendatang. 

"Kami juga memberikan sosialisasi terkait penularan antraks di lokasi. Penanganan jika ada hewan ternak yang mati mendadak paling aman dikubur," kata Retno.

 

 

Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, saat ini yang ditemukan kasus antraks hanya di Padukuhan Jati, untuk Padukuhan Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu dinyatakan negatif.

Pihaknya tetap melakukan antisipasi penyebaran penyakit yakni dengan penyiraman formalin di Semuluh Lor. 

"Kami berharap masyarakat tetap mewaspadai potensi penyebaran penyakit antraks," kata

Wibawanti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

Yogyakarta
Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Yogyakarta
Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Yogyakarta
Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk 'Study Tour'

Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Yogyakarta
Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM,  Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM, Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com